TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terhitung mulai Kamis, 9 April 2020, sudah tidak lagi dirawat di ruang perawatan intensif atau ICU. Johnson dinilai sudah mulai pulih dari COVID-19 namun masih akan tetap dipantau dan belum boleh pulang dari rumah sakit.
“Perdana Menteri sudah keluar dari ICU pada sore ini dan sudah kembali ke ruang perawatan biasa, dimana kondisinya akan dipantau ketat selama tahap awal proses pemulihannya. Dia punya semangat yang sangat bagus,” kata seorang juru bicara dari kantor perdana menteri, seperti dikutip dari reuters.com.
Johnson telah menjadi pemimpin dunia pertama yang dirawat karena terinfeksi virus corona. Sakit ini telah maksanya menyerahkan sementara tugas-tugas pemimpin negara dengan perekonomian terbesar kelima itu kepada Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab.
Raab lewat Twitter menyebut kondisi kesehatan Johnson terus membaik, dimana ini sebuah berita yang menggembirakan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga menggambarkan hal ini sebagai sebuah berita bagus. Kabar kesehatan Johnson yang semakin membaik juga membuat nilai tukar GBP menguat.
Belum ada kabar Johnson akan kembali aktif memimpin Inggris. Raab menekankan, saat ini yang paling penting Johnson harus fokus pada pemulihan kesehatan. Sebelumnya, Raab juga mengatakan masih terlalu dini untuk mengakhir lockdown karena Inggris dianggap masih belum mencapai puncak penyebaran virus corona.
Jumlah korban meninggal karena virus corona di sejumlah rumah sakit di Inggris sebanyak 7.978 orang.