TEMPO.CO, Jakarta - Para Menteri keuangan anggota Uni Eropa pada Kamis, 9 April 2020, sepakat mengguyurkan dana setengah triliun euro untuk menghentikan penyebaran virus corona. Namun kesepakatan ini meninggalkan pertanyaan bagaimana mendanai pemulihan keuangan Uni Eropa yang sekarang mengarah ke resesi.
Dikutip dari reuters.com, kesepakatan pengucuran dana bantuan setengah triliun euro ini disetujui setelah negara anggota inti Uni Eropa seperti Jerman dan Prancis turun tangan untuk mengakhiri penolakan dari Belanda yang lebih menyoroti dampak pandemik pada perekonomian dan ingin memperlihatkan solidaritas Uni Eropa pada Italia.
Kanselir Jerman Angela Merkel, bersama Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn dan kepala Robert Koch Institute Lothar Wieler, menggelar konferensi pers terkait virus Corona di Berlin, Jerman, 11 Maret 2020.[REUTERS]
Kesepakatan dana bantuan itu tidak menyebutkan penggunaan utang bersama. Padahal Italia, Prancis dan Spanyol sangat mendorong hal ini, namun masih ditentang oleh Jerman, Belanda, Finlandia dan Austria.
“Eropa telah memperlihatkan benua ini bisa bangkit dari krisis ini,” kata Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, seperti dikutip dari reuters.com.
Sebelumnya pada Kamis, 9 April 2020, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte memperingatkan Uni Eropa berada dalam risiko jika tidak bersatu dalam memerangi pandemik COVID-19. Selama berminggu-minggu, Uni Eropa berjuang menghadapi pandemik virus corona, mendebatkan masalah uang, peralatan medis dan obat-obatan, pengetatan wilayah perbatasan dan mengurangi perdagangan.
Le Maire pada Kamis kemarin setuju ada utang yang saling menguntungkan. Sedangkan mitranya dari Belanda Wopke Hoekstra masih menentangnya karena menilai konsep ini tidak akan membantu Eropa atau Belanda dalam jangka panjang.