TEMPO Interaktif, Madrid: Maskapai penerbangan, Spanair, menolak klaim pemerintah yang menyebutkan bahwa pesawat itu mempertimbangkan untuk memindahkan penumpangnya ke pesawat lain setelah mendeteksi adanya masalah dengan pesawat jet yang menewaskan 154 orang dalam kecelakaan yang terjadi di Madrid pekan silam.
"Tak ada waktu yang menunjukkan adanya niat untuk mengganti pesawat," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, sembari menerangkan bahwa pesawat tersebut memang diinformasikan oleh pejabat bandara bahwa ada pesawat lain yang tersedia jika dibutuhkan.
Dalam sebuah pidatonya pada panel parlemen, Jumat (29/8) waktu setempat, Menteri Transportasi Spanyol Magdalena Alvarez mengatakan "menginformasikan kepada bandara mengenai kemungkinan menggantikan pesawat itu dengan keputusan secepatnya"
Hanya 18 orang yang selamat setelah pesawat Spanair dengan nomor penerbangan JK5022 itu meledak setelah lepas landas pada 20 Agustus dari bandara Madrid-Barajas menuju ke Kepulauan Canary, yang membuatnya menjadi kecelakaan udara terburuk dalam 25 tahun terakhir.
Dari 154 korban tewas Spanair, di dalamnya termasuk warga negara Indonesia Nguni Toka Rondonuwu yang tengah pulang ke Kanada.
Spanair adalah perusahaan penerbangan milik Scandinavia Airlines System (SAS). Berkantor pusat di Palma de Mallorca, maskapai ini melayani rute penerbangan ke berbagai kota di Spanyol, Eropa dan Afrika Barat dengan harga murah.
Bobby Chandra