TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah perusahaan berbasis di Cina telah menandatangani kontrak penjualan alat kebutuhan rumah sakit dengan sekitar 70 negara dalam memerangi wabah virus Corona.
Juru bicara Kementerian Perdagangan Cina, Gao Feng, mengatakan kerja sama itu melibatkan 70 negara dan wilayah serta10 lembaga internasional.
“Cina mengekspor sekitar US$1.44 miliar alat pencegahan epidemi,” begitu dilansir Bea Cukai Cina untuk periode 1 Maret hingga 4 April 2020 seperti dilansir CNN pada Kamis, 9 April 2020.
Alat medis ini seperti 3.8 miliar masker wajah berbagai jenis, 37.5 juta pakaian pelindung medis, 16 ribu alat bantu pernapasan atau ventilator, dan 2.8 juta alat tes virus Corona.
Sejumlah negara berebut membeli alat medis untuk menangani penyebaran virus Corona sehingga memunculkan persaingan kurang sehat.
Pada Jumat pekan lalu, pejabat Jerman mengatakan pengapalan masker wajah untuk negaranya dibajak dan dialihkan ke Amerika Serikat.
Menurut pejabat Jerman, kapal itu disita saat melewati Thailand dan tidak pernah sampai ke Berlin.
“Itu adalah tindakan perompakan moderen,” kata Andreas Geisel, salah satu pejabat senator di Jerman. “Dalam keadaan krisis kesehatan global saat ini, tidakan liar seharusnya tidak dilakukan.”
Seperti dilansir Reuters, wabah virus Corona menyebar di Wuhan, Cina sejak Desember 2019. Wabah ini, menurut data dari Johns Hopkins University, telah menginfeksi sekitar 1.5 juta orang di sekitar 200 negara. Sebanyak 337 ribu orang berhasil pulih dan sekitar 90 ribu orang meninggal. Korban meninggal terbanyak ada di Italia, Spanyol dan Amerika Serikat.