TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Afghanistan membebaskan 100 anggota Taliban dari penjaranya sebagai kelanjutan upaya damai dengan kelompok pemberontak itu. Adapun pembebasan 100 tahanan pada hari ini bukanlah bagian dari mekanisme pertukaran tahanan yang melibatkan Amerika beberapa waktu lalu.
"Hari ini, Afghanistan membebaskan 100 tahanan berdasarkan kondisi kesehatan, usia, dan sisa masa hukuman yang harus dijalani," ujar juru bicara Afghan National Security Council, Javid Faisal, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 9 April 2020.
Walau pembebasan kali ini bukan merupakan bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan, pemerintah Amerika optimistis komunikasinya dengan Taliban akan tetap berjalan baik. Apalagi, komunikasi tersebut merupakan upaya Amerika untuk segera mengakhiri perang 18 tahun yang terjadi di Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, mengklaim bahwa sudah ada perkembangan yang bagus dari komunikasinya dengan perwakilan Taliban. Beberapa perbedaan, kata ia, sudah didiskusikan sejak dirinya menemui perwakilan Taliban di Qatar pada akhir Maret lalu.
Di luar pembebasan yang berlangsung, hubungan Taliban dan Afghanistan memang membaik beberapa hari terakhir. Terus meningkatnya pandemi virus Corona mendorong keduanya untuk berhenti bertarung. Sebagai contoh, Kementerian Kesehatan Afghanistan mendukung langkah Taliban yang menggelar kampanye kesadaran akan ancaman virus Corona.
Beberapa langkah kampanye yang dilakukan Taliban mulai dari mengeluarkan imbauan untuk tidak beribadah di masjid hingga pentingnya mencuci tangan. Selain itu, Taliban juga membantu menunjukkan jalan aman kepada tenaga kesehatan internasional yang datang ke Afghanistan untuk memberikan bantuan medis.
"Apapun niatan mereka, kami mengparesiasi bantuan dari ppihak manapun yang mendukung langkah kami memerangi virus Corona," ujar Wahidullah Mayar, penasehat Kementerian Kesehatan Afghanistan, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
ISTMAN MP | REUTERS | AL JAZEERA