TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu, 8 April 2020, setuju menerima 50 imigran anak-anak dan yang masih belia dari kamp-kamp pengungsian di Yunani yang sudah kelebihan kapasitas. Langkah ini untuk menghindari penyebaran penyakit di tengah pandemik virus corona.
Dikutip dari reuters.com, sekitar 10 ribu imigran mencoba ke Eropa melalui Yunani setelah Turki pada Februari 2020 mengatakan tidak akan lagi menahan mereka. Padahal dalam kesepakatan 2016 lalu, Uni Eropa akan memberikan uang bantuan ke Turki bagi para pengungsi Suriah asalkan Turki menahan mereka agar tidak ke Eropa.
Seorang pria duduk di luar tempat penampungan sementara di sebuah kamp sementara untuk para pengungsi dan migran di sebelah kamp Moria, di pulau Lesbos, Yunani, 18 Februari 2020. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Yunani menggambarkan kondisi kamp-kamp pengungsian di negara itu sudah sesak mirip bom kesehatan waktu yang siap meledak. Ada sekitar 40 ribu pencari suaka yang saat ini terperangkap di tengah krisis virus corona.
Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan pihaknya mulai pekan depan akan membawa keluar dari Yunani kelompok minoritas yang sebatang kara di kamp pengungsian, yang umurnya di bawah 14 tahun. Yunani adalah pintu masuk ke Eropa bagi orang-orang yang melarikan diri dari konflik di Timur Tengah dan sekitarnya.
Saat para pengungsi anak-anak itu tiba di Jerman, mereka akan dikarantina selama dua pekan sebelum disebar ke beberapa wilayah di Jerman. Kementerian Dalam Negeri Jerman meyakinkan keputusan ini sudah sepersetujuan 10 negara anggota Uni Eropa.
Sedangkan Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan pihaknya berharap negara-negara lain mau mengirimkan rombongan melihat kamp di Yunani, namun kondisi penyebaran wabah virus corona saat ini telah membuat sejumlah keterlambatan.
“Kami tidak mau menunggu lebih lama atau menunggu yang lainnya. Kami memulai sekarang,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas.
Secara jangka panjang, Jerman mungkin akan mengambil 350 – 500 pengungsi belia yang mengungsi sebatang kara. Gelombang masuknya pengungsi pada Maret 2020 lalu mendapat tanggapan keras dari pasukan keamanan Yunani, namun ketegangan mereda menyusul merebaknya wabah virus corona yang disusul sikap Turki menutup wilayah perbatasannya dengan Yunani dan Bulgaria.