TEMPO.CO, Jakarta - Sentor Vermont, Bernie Sanders, mengurungkan niat menjadi calon Presiden Amerika dari Partai Demokrat pada Pemilu Amerika 2020 nanti. Keputusan itu ia ambil setelah mengakaji peluangnya mengalahkan Joe Biden yang juga kandidat calon Presiden Amerika dari partai yang sama.
"Saya tidak bisa terus menanggung beban kampanye ketika saya sendiri sadar bahwa saya tidak mungkin menang. Di sisi lain, kampanye itu akan mengganggu apa yang lebih penting dalam masa-masa sulit seperti sekarang (Pandemi virus Corona)," ujar Sanders sebagaimana dikutip dari New York Times, Rabu malam, 8 April 2020.
Dengan mundurnya Sanders, maka bisa dipastikan Joe Biden akan menjadi perwakilan Partai Demokrat pada pemilu yang berlangsung November nanti. Joe Biden sendiri, dalam beberapa kontes terakhir, konsisten mengalahkan Sanders dalam perolehan delegasi untuk bisa maju dalam Pemilu Amerika. Ia menang di titik-titik krusial dengan jumlah delegasi besar seperti Michigan dan Florida.
Mengacu pada data dari New York Times, Biden sudah mengumpulkan 1.217 delegasi. Ia hanya membutuhkan 774 delegasi lagi untuk dinyatakan resmi menjadi calon Presiden Amerika dari Partai Demokrat. Sementara itu, Sanders, yang sempat memimpin di awal, tertinggal dengan perolehan 914 delegasi.
Sanders melanjutkan bahwa ia akan tetap berkampanye jika memungkinkan meski sudah angkat tangan dari proses nominasi calon presiden. Ia berkata, dirinya harus terus memperjuangkan dan menyebarkan suara-suara demokrasi. "Kampanye saya mungkin terlihat sudah selesai, tetapi pergerakan yang saya perjuangkan belum," ujar Sanders.
Sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri, Sanders sudah diprediksi akan kalah, bahkan oleh partainya sendiri. Meski ia membawa pesan-pesan progressif, Sanders dianggap masih kurang mendapat dukungan. Mengutip New York Times, Sanders kurang mendapat dukungan dari komunitas Afrika Amerika serta pemilih muda. Sanders bahkan mengakuinya.
Biden, sebaliknya, sangat digemari oleh komunitas Afrika Amerika dan pemilih muda. Rekam jejaknya bersama mantan Presiden Barack Obama membuatnya dekat dengan dua kalangan pemilih itu. Alhasil, ia lebih diyakini bisa mampu mengalahkan inkumben Donald Trump di pemilu nanti. Bernie Sanders memastikan bahwa ia akan mendukung Biden.
ISTMAN MP | NEW YORK TIMES