TEMPO.CO, Jakarta - Cina menjadi lokasi utama riset metode penyembuhan infeksi virus Corona (COVID-19) di dunia. Hal ini mengacu pada survei terbaru Finbold yang mengatakan bahwa dari total 300 riset virus Corona di dunia, 60 di antaranya berada di Cina.
"Cina memiliki 60 riset yang tengah berjalan, di susul Amerika dengan 49 riset dan kemudian Prancis dengan 26 riset. Mereka mengerahkan tenaga untuk memahami virus Corona dan mencari tahu bagaimana mengalahkannya seefektif mungkin," sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Rabu, 8 April 2020.
Idas Keb, pendiri Findbold, menyatakan bahwa banyaknya riset di Cina dan Amerika tak terlepas dari fakta bahwa keduanya memiliki angka kasus virus Corona yang tinggi. Amerika, misalnya, telah menjadi episentrum virus Corona dengan 399.929 kasus dan 12.910 korban meninggal. Sementara itu, Cina, memiliki 82.897 kasus dan 3.333 korban meninggal.
Dengan kata lain, menurut Idas, ada kecenderungan bahwa negara yang memiliki banyak kasus virus Corona akan lebih aktif menggelar riset untuk mencari solusinya. Walau begitu, Idas tidak menyangkal bahwa ada juga negara yang memiliki banyak kasus namun ketinggalan dalam hal riset. Spanyol, yang memiliki 140.511 kasus dan 13.897 korban, adalah salah satunya.
"Spanyol, yang menduduki posisi kedua dalam hal jumlah kasus, tidak berada di posisi lima teratas dalam hal riset. Spanyol malah berada di urutan keenam dengan 12 riset," ujar Idas.
Sementara itu, makin parahnya pandemi virus Corona di dunia telah mendorong para peneliti untuk bersikap lebih terbuka terkait riset mereka. Mereka bahkan mendorong berbagai perusahaan publikasi untuk mempermudah akses ke riset terkait Corona. Harapannya, dengan akses yang lebih mudah, riset-riset virus Corona yang masih berjalan pun bisa terbantu.
Mengacu pada data dari South China Morning Post, setidaknya ada 1.320 artikel medis terkait virus Corona (COVID-19) yang telah dipublikasikan. Namun, tak semuanya memiliki kualitas bagus mengingat sulitnya melakukan review di tengah situasi pandemi seperti sekarang.
ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST
Sumber: