TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina berterima kasih kepada Amerika Serikat yang telah mengguyurkan bantuan keuangan pada negara itu di tengah pandemik virus corona atau COVID-19. Dalam pembicaraan per telepon, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga meminta kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pinjaman dengan jaminan demi bisa mendapatkan kucuran pinjaman dari IMF dan Bank Dunia.
Dalam sebuah pernyataan terpisah, Zelensky meyakinkan pemerintahannya setuju dengan persyaratan yang disorongkan IMF dan dan Bank Dunia itu. Ukraina disebut Presiden Zelensky akan mengalami default (kegagalan) jika tidak mendapatkan bantuan keuangan dari Lembaga peminjam internasional.
Ilustrasi Virus Corona (123rf.com)
Situs aa.com.tr mewartakan pada 31 Maret 2020 lalu, Badan Bantuan Pengembangan Internasional Amerika Serikat (USAID) menawarkan bantuan sebesar US$ 1,2 juta ke Ukraina atau Rp 19 miliar. Uang bantuan itu untuk membantu Ukraina membendung penyebaran virus corona di negara itu.
Dikutip dari euronews.com, denyut perekonomian Ukraina secara perlahan mulai melambat. Bar dan restoran yang biasa penuh, sekarang mulai kosong bahkan ada yang benar-benar tutup menyusul larangan dari pemerintah. Hanya toko obat, bank dan supermarket yang boleh buka demi menghentikan penyebaran virus corona.
Pemerintah Ukraina menyerukan kepada masyarakat agar tidak keluar rumah, kecuali mendesak. Layanan metro, kereta dan beberapa bus dengan rute tertentu tidak beroperasi.
Sejak muncul pertama kali di Kota Wuhan, Cina, pada Desember 2019 lalu, virus corona telah menyebar di 184 negara dan teritorial. Data dari Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat menyebut ada 1,3 juta kasus COVID-19 di dunia saat ini. Dari jumlah itu 72.600 pasien meninggal dan 273.500 pasien virus corona berhasil sembuh.