TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder asal Mesir, Naguib Sawiris, mengancam akan bunuh diri jika langkah untuk memerangi penyebaran virus corona tidak dibatalkan. Sawiris adalah orang terkaya kedua di Mesir, yang menilai para pekerja harus kembali bekerja pada akhir masa pemberlakuan jam malam pada 8 April 2020 supaya perekonomian negara tidak lumpuh.
“Saya katakan pada Anda, saya akan bunuh diri jika mereka memperpanjang aturan jam malam,” kata Sawiris dalam sebuah wawancara dengan media.
Fotografer menggunakan masker sat Mesir meningkatkan kewaspadaan penyebaran virus corona atau Covid-19 di Kairo, Mesir, 20 Marer 2020. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Dikutip dari middleeastmonitor.com, Sawiris mengatakan masyarakat Mesir saat ini membutuhkan sebuah keputusan yang revolusioner, terlepas dari apapun konsekuensinya. Pengusaha itu juga menyebut data virus corona hanya membunuh 1 persen pasien, yang umumnya lansia.
Kementerian Kesehatan Mesir melaporkan ada total 656 kasus virus corona di negara itu. Dari jumlah tersebut, 41 pasien meninggal dan 150 pasien berhasil sembuh.
Menurut Sawiris, ada tiga kemungkinan solusi untuk mengakhiri lockdown sehingga membuat ekonomi Mesir tetap berdenyut. Pertama, memisahkan para pekerja kedalam dua kelompok, yang akan bekerja secara bergantian pada hari ganjil atau genap.
Saran kedua, harus ada karyawan yang tidur di pabrik atau tidak pulang ke rumah untuk mengurangi pergerakan orang. Ketiga Sawiris menyarankan Pemerintah Mesir mengimpor alat tes virus corona untuk memungkinkan masyarakat dengan mudah melakukan pengecekan saat mereka mengalami gejala virus corona dan melakukan karantina mandiri jika diperlukan.
Sawiris menekankan kebijakan yang diambil untuk menekan penyebaran virus corona baru-baru ini, berdampak mencederai ekonomi secara jangka panjang. Sebelumnya dia menulis di Twitter bahwa dia sudah membuat keputusan dan tidak mau mendengar soal virus corona lagi.
“Apakah kita akan berhenti hidup karena takut kita takut dengan sebuah virus?,” kata Sawiris.
Pernyataan Sawiris itu menuai kritikan dari organisasi-organisasi HAM dan para pengacara yang menyerukan agar miliarder itu berdonasi terkait upaya memerangi virus corona. Seorang pengguna Twitter menyerukan agar Pemerintah Mesir menerapkan 10 persen pajak yang kekayaannya lebih dari 10 juta pound mesir dan mengalokasikannya ke sektor pendidikan dan kesehatan.