TEMPO.CO, Jakarta - Jepang resmi memberlakukan situasi darurat Corona untuk Tokyo dan 6 prefektur lainnya mulai Selasa besok untuk menghentikan penyebaran virus mematikan itu. Situasi darurat akan berlangsung selama sebulan.
Perdana Menteri Shinzo Abe juga mengumumkan tentang persiapan paket stimulus untuk mengatasi pukulan ekonomi akibat wabah virus Corona.
Pemberlakuan situasi darurat di Tokyo disebabkan penyebaran virus Corona yang jumlahnya sudah lebih dari 1.000 kasus hingga hari ini.
Sementara lebih dari 3.500 orang di Jepang positif terinfeksi virus Corona dan 83 orang telah tewas.
Menurut Abe, dengan pemberlakuan status darurat ini, dia memberi otoritas kepada para gubernur untuk meminta warganya tinggal dalam rumah dan menutup aktivitas bisnis.
Status darurat, mengutip laporan Reuters, 6 April 2020, bukan lockdown seperti diberlakukan di negara-negara lain.
Juga tidak ada sanksi untuk pengabaian permintaan otoritas. Namun akan lebih kepada tekanan kelompoknya dan menghormati aparat.
Sedangkan paket stimulus seharga miliaran dollar AS untuk memutar roda perekonomian Jepang pekan ini.
Kenji Shibuya, direktur Institut untuk Kesehatan Publik di King's College, London mengatakan, pemberian status darurat sudah sangat terlambat karena ledakan kasus virus Corona di Tokyo. Seharusnya status itu diumumkan pada 1 April lalu.