TEMPO Interaktif, Dili: Parlamen Nasional Timor Leste hari ini mengkritik laporan Victorian of Forensic Medicine Australia soal kasus penembakan Mayor Alfredo Reinado Alves, tokoh pemberontak Dili.
Menurut parlemen, laboratorium forensik Australia itu tidak berkompeten mengeluarkan laporan tersebut. Yang berhak adalah Kejaksaan Timor Leste, karena dokumen tersebut berguna bagi jaksa dalam melanjutkan investigasinya.
Baca Juga:
Anggota parlamen dari fraksi CNRT, Aderito Hugo da Costa, menilai laporan tersebut telah menurunkan harga diri forensik Australia dan hilangnya kepercayaan terhadap mereka laboratorium di Negeri Kanguru itu.
Menurut Hugo, sesuai proses legal, laporan forensik baru bisa diumumkan setelah dia berada di tangan pengadilan. "Mudah-mudahan laporan ini tidak ilegal. Dan saya harap jangan sampai media memanipulasi laporan ini," ungkapnya.
Cornelio Gama dari fraksi Undertim menilai sebaiknya ke depan Timor Leste tidak percaya lagi kepada laboratorium Australia dalam menganalisis suatu kasus, karena negeri itu terbukti tidak bisa menjaga rahasia negara.
"Sebenarnya ini mandat Timor Leste untuk menganalisis kasus penembakan Reinado. Jadi, kalau forensik Australia lebih dahulu mengeluarkan laporan ini (sebelum pengadilan), saya bilang ini ilegal," katanya.
Beberapa waktu lalu Presiden Jose Ramos Horta juga telah mengkritik laporan tersebut. Menurutnya, laporan itu bohong dan penuh manipulasi.
Jaksa Agung Longinhos Monteiro juga membantah isi laporan tersebut dan mengaku hingga saat ini belum menerima laporan forensik Australia tersebut.
JOSE SARITO AMARAL (DILI)