TEMPO.CO, Jakarta - Yordania akan menggunakan drone atau pesawat tanpa awak dan kamera mata-mata untuk memantau pemberlakuan jam malam di negara itu. Jam malam diberlakukan di seluruh penjuru Yordania demi menekan penyebaran virus corona atau COVID-19.
Dikutip dari english.alarabiya.net, Menteri Informasi Yordania, Amjad al-Adayleh, mengatakan Angkatan Bersenjata Yordania dan aparat keamanan lainnya akan memastikan jam malam dipatuhi oleh seluruh masyarakat. Pengawasan mengerahkan teknologi modern seperti drone dan kamera mata-mata.
Di Yordania ada 323 kasus virus corona. Dari jumlah itu, lima pasien meninggal.
Desainer Samia AlZakleh menunjukkan masker berlapis kristal di tokonya, di Amman, Yordania, 11 Maret 2020. Tujuan Samia memodifikasi masker tersebut agar masyarakat Yordania semakin tertarik mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona. REUTERS/Muhammad Hamed
Adayleh, yang juga menjabat sebagai Juru bicara pemerintah, memperingatkan otoritas berwenang akan mengambil langkah-langkah penting dalam menangani orang-orang yang melanggar aturan. Dia meyakinkan, aturan jam malam yang diberlakukan sejak bulan lalu, dan pengetatan aturan lainnya dibuat semata demi menekan penyebaran virus corona.
Yordania telah menahan setidaknya 1.600 orang yang melanggar aturan jam malam. Hukuman yang diberlakukan diantaranya membayar denda yang cukup berat.
Yordania telah menutup Ibu Kota Amman dan lokal lockdown sejumlah provinsi. Bukan hanya itu, Yordania juga telah membekukan penerbangan keluar-masuk negara itu, meliburkan sekolah dan melarang acara-acara perkumpulan publik.