TEMPO.CO, Singapura – Pemerintah Singapura menyiapkan paket stimulus ketiga untuk menangani dampak ekonomi dari wabah virus Corona atau COVID-19.
Paket stimulus ketiga ini bakal diumumkan di parlemen pada Senin, 6 April 2020. Paket ini berisi dukungan finansial bagi perusahaan, pekerja, dan rumah tangga.
Paket ini digulirkan setelah pemerintah menutup massal semua sekolah, universitas dan mayoritas perkantoran di negara kota ini.
Penutupan dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona, yang telah menginfeksi sekitar 1.1 juta orang dan menewaskan sekitar 60 ribu jiwa di 200 negara.
“Wabah COVID-19 telah berubah dengan sangat cepat secara global dan lokal,” kata Heng Swee Keat, menteri Keuangan Singapura, seperti dilansir Channel News Asia pada Ahad, 5 April 2020.
Heng mengatakan pemerintah telah mengambil tindakan kuat untuk menangani wabah virus Corona. “Tapi ekonomi Singapura juga terkena dampak dari kebijakan itu,” kata dia.
Heng mengatakan paket stimulus ketiga ini digulirkan kurang dari dua bulan sejak paket pertama digulirkan. Paket pertama bernama Unity Budget pada 18 Februari 2020. Paket kedua bernama Resilience Budget pada 26 Maret. “Ini juga menjadi paket pertama lainnya.”
Peluncuran paket ketiga ini setelah PM Singapura, Lee Hsien Loong, mengumumkan kebijakan massal untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Ini dilakukan dengan menutup mayoritas perkantoran, dan memberlakukan pembelajaran di rumah bagi siswa sekolah dan universitas.
Heng, yang juga menjabat sebagai Deputi PM, mengatakan warga Singapura harus bersikap teguh menghadapi krisis ini. “Serta membangun solidaritas dengan sesama,” kata Heng.
Dia menyebut paket stimulus ketiga ini sebagai Solidarity Budget atau Anggaran Solidaritas.
“Bersatu, tangguh, dan solidaritas menjadi nilai-nilai yang mendefinisikan jati diri kita sebagai satu bangsa,” kata Heng lewat unggahan di Facebook.
Pemerintah Singapura mengalokasikan dana setara 11 persen dari Produk Domestik Bruto untuk penanganan dampak ekonomi dari wabah virus Corona.
Ini setara dengan 55 miliar dolar Singapura atau sekitar Rp627 triliun.
Hingga Sabtu pekan ini, Singapura mengumumkan ada 1.189 kasus infeksi virus Corona. Jumlah korban tewas sebanyak enam orang atau termasuk yang paling sedikit di dunia.