TEMPO.CO, Tokyo – Pemerintah Jepang melaporkan 130 lebih kasus infeksi baru virus Corona di ibu kota Tokyo pada Ahad, 5 April 2020 seperti dilansir radio NHK.
Ini merupakan angka infeksi baru harian tertinggi dan membuat jumlah total orang terinfeksi virus Corona menjadi lebih dari 1.000 orang. Hingga kemarin, total korban tewas sebanyak 77 orang.
Pemerintah Kota Tokyo telah mengimbau warga untuk tinggal di rumah seiring meningkatnya jumlah kasus baru infeksi virus Corona, yang menyebabkan radang paru-paru.
“Nyawa masyarakat dalam ancaman,” kata Yuriko Koike, gubernur Tokyo, dalam pernyataan pada Ahad pagi seperti dilansir NHK dan dikutip Channel News Asia pada Ahad, 5 April 2020.
Jumlah total kasus infeksi virus Corona di dunia mencapai lebih dari 1.1 juta orang dengan 64 ribu orang meninggal. Sebanyak lebih dari 130 ribu orang berhasil sembuh.
Seiring meningkatnya kasus infeksi baru virus Corona ini, banyak desakan kepada pemerintah Jepang untuk menyatakan negara dalam keadaan darurat.
Saat ini, AS menempati urutan pertama untuk jumlah korban terinfeksi virus Corona berdasarkan data yang dirilis oleh Johns Hopkins University.
AS disebut memiliki 312 ribu kasus infeksi dengan korban jiwa sekitar 8.500 orang.
Jumlah ini diikuti Spanyol di peringkat kedua dengan 126 ribu kasus dan korban tewas sekitar 12 ribu orang.
Peringkat ketiga diikuti Italia dengan sekitar 125 ribu kasus dan korban tewas sekitar 15.300 orang.
Menurut data dari Johns Hopkins University, Jepang berada pada peringkat 33 korban terinfeksi virus Corona.
Reuters melansir korban virus Corona mulai terdeteksi di Kota Wuhan pada Desember 2019. Saat ini, virus itu telah menyebar dari orang ke orang ke 200 negara dan membuat perekonomian dunia terancam resesi parah pada kwartal kedua ini.
Sejumlah negara memutuskan menerbitkan surat utang, yang dibeli bank sentral masing-masing, untuk mendanai pendapatan pajak pemerintah yang anjlok.
Mereka juga menjanjikan subsidi serta bantuan langsung tunai kepada publik yang kehilangan pendapatan akibat proses isolasi dan social distancing yang diterapkan pemerintah.
Pemerintah Jepang, seperti dilansir Japan Times, menjanjikan bantuan tunai sekitar Rp50 juta untuk keluarga yang kehilangan pendapatan. Dana ini akan dibagikan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.