TEMPO.CO, Sao Paulo – Dewan Perwakilan Rakyat Brasil menyetujui ‘anggaran perang’ untuk menangani dampak ekonomi dan sosial wabah virus Corona.
Jumlah korban terinfeksi virus Corona, yang menyebabkan peradangan paru-paru, ini mencapai lebih dari 10 ribu orang.
Anggaran Corona ini masih menunggu persetujuan Senat sebanyak minimal 60 persen dari total suara, yang akan digelar lewat voting pada pekan depan.
Anggaran Corona ini sengaja dibuat terpisah dari anggaran rutin tahunan agar jumlahnya tidak berkurang hingga 31 Desember 2020.
“Kita harus memastikan uang ini sampai ke sektor-sektor ekonomi kunci. Jadi kita harus mendiskusikan apa yang akan dibeli dan jenis intervensi pemerintah seperti apa yang harus dilakukan,” kata Roberto Campos, Presiden Bank Sentral Brasil, seperti dilansir Reuters Ahad, 5 April 2020.
Campos menilai krisis ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh wabah virus Corona ini melebihi krisis keuangan pada 2008. Ini karena wabah COVID-19 ini telah memicu terjadinya capital outflow besar-besaran di negara-negara emerging market. Ini terlihat dari anjloknya bursa saham dan nilai tukar mata uang Brasil.
“Tapi kami bergerak cepat mendongkrak jumlah likuiditas di pasar dan kami masih punya senjata untuk tindakan lanjutan,” kata Campos. Menurut dia, sistem keuangan Brasil saat ini cukup solid dan tindakan bersama pemerintah akan menggelontorkan 1.2 triliun reais atau sekitar US$224.32 miliar atau sekitar Rp3.700 triliun dana ke publik.
Seperti dilansir Channel News Asia, wabah virus Corona ini menyebar dari Kota Wuhan, Cina bagian tengah sejak Desember 2019. Ada sekitar 1.1 juta orang di sekitar 200 negara dengan korban jiwa mencapai lebih dari 60 ribu orang. Korban terbanyak ada di Amerika Serikat dengan lebih 300 ribu orang terinfeksi dan 8.300 orang meninggal, lalu disusul Italia dan Spanyol serta Cina seperti dilansir CNN.