Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Bisa Dikubur, Jenazah Corona Terlantar di Jalanan Ekuador

image-gnews
Warga membawa peti mati berisi jasad kerabat mereka menuju pemakaman khusus pasien virus Corona, di Guayaquil, Ekuador, 2 April 2020. Banyak warga yang meninggal di rumah mereka karena tidak sempat tertangani di tengah wabah virus Corona. REUTERS
Warga membawa peti mati berisi jasad kerabat mereka menuju pemakaman khusus pasien virus Corona, di Guayaquil, Ekuador, 2 April 2020. Banyak warga yang meninggal di rumah mereka karena tidak sempat tertangani di tengah wabah virus Corona. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jalanan kota Guayaquil, Ekuador, menjadi kuburan masal korban virus Corona (COVID-19). Banyak tubuh dibiarkan di sana karena penuhnya rumah jenazah dan terbatasnya akses untuk menguburkannya. Sementara itu, petugas pemerintahanan yang dijanjikan membantu pemakanan tak kunjung hadir.

"Kami sudah lima hari menunggu petugas untuk menguburkan jenazah, namun tak ada yang datang. Kami lelah menelpon mereka terus. Apa yang bisa mereka katakan adalah meminta kami untuk menunggu," ujar salah satu warga Guayaquil, Fernando Espana, sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu, 4 April 2020.

Espana mengakui bahwa sesungguhnya ia tak tega meninggalkan jenazah anggota keluarganya di jalanan. Namun, dirinya tak punya banyak pilihan. Tubuh jenazah mulai membusuk dan dirinya maupun tetangganya tidak bisa lagi menahan baunya.

Di sisi lain, dirinya tidak mau mengambil resiko tertular virus Corona. Apalagi, beberapa anggota keluarga dan tetangganya sudah menunjukkan gejala tertular virus Corona. Hal itu dibenarkan oleh tetangga Espana, Glenda Larrea Vera.

"Kami memiliki banyak tetangga yang sudah tua. Selain itu, ibu saya pun sudah berusia 80 tahun yang memiliki gangguan pernafasan," ujar Vera menjelaskan kekhawatirannya.

Berdasarkan rekaman-rekaman video yang didapatkan CNN, jenazah ditinggalkan di jalanan dengan begitu mudahnya. Mobil yang membawa jenazah menepi ke trotoar dan kemudian menaruh jenazah yang mereka bawa di tepi jalan. Sepinya jalanan Guayaquil akibat pembatasan sosial membuat aksi tersebut tak tersorot.

Tak lama berselang, mobil otoritas kesehatan datang. Dari dalamnya turun beberapa orang mengenakan pakaian hazmat. Mereka kemudian mengangkat jenazah itu dari pinggir jalan, memasukkannya ke dalam mobil.

Di video lain, aksi "buang" jenazah itu tertangkap basah oleh Kepolisian setempat. Sejumlah orang batal meninggalkan jenazah di jalanan karena ketahuan polisi. Mereka kemudian membawa pulang jenazah yang diselimuti terpal hitam itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jorge Wated, kepala Satgas Virus Corona di Ekuador, mengaku bahwa jumlah jenazah yang mereka angkut, baik dari jalanan maupun rumah, terus bertambah tiap harinya. Awalnya hanya sekitar 30 jenazah per hari. Beberapa hari terakhir, kata ia, bisa mencapai 150 jenazah per hari, terlepas apakah itu jenazah virus Corona atau bukan.

Mayor Guayaquil, Cynthia Viteri, berharap pemerintah pusat bisa membantunya. Ia berkata, tidak banyak yang bisa ia lakukan dengan minimnya tenaga medis yang ia punya. "Apa yang terjadi dengan sistem kesehatan publik kita? Mereka tidak bisa mengangkut jenazah di rumah, mereka membiarkannya membusuk di jalanan atau bahkan di depan rumah sakit. Tidak ada satupun yang mengakut jenazah itu," ujar Viteri

Hingga berita ini ditulis, belum ada solusi jangka panjang dari pemerintah Ekuador. Mereka akhirnya menyiapkan kontainer sebagai kuburan sementara. Sembari jenazah disimpan di sana, pemerintah  mencoba mengalihfungsikan lahan kosong menjadi kuburan massal yang baru.

Sementara itu, jumlah kasus dan korban terus bertambah di Ekuador. Per hari Jumat, tercatat ada 3.368 kasus dan 145 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Angka itu belum sepenuhnya akurat karena tes belum dilakukan secara luas.

Catatan redaksi: Judul mengalami perbaikan karena adanya salah ejaan.

ISTMAN MP | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

22 jam lalu

Iluatrasi kapal tenggelam. AFP/JOSE LUIS ROCA
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kapal 2 Haesinho membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya ABK WNI. Hanya tiga jenazah ABK WNI yang bisa ditemukan.


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

4 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Mayat Wanita Dalam Gudang Kimia Farma, Manajemen Temui Keluarga dan Janji Bantu Penyelidikan

5 hari lalu

Apotek Kimia Farma Hidayatullah, Samarinda, Kalimantan Timur.
Mayat Wanita Dalam Gudang Kimia Farma, Manajemen Temui Keluarga dan Janji Bantu Penyelidikan

Manajemen PT Kimia Farma Apotek (KFA) mengunjungi rumah keluarga BMJ yang mayatnya ditemukan di gudang Apotek Kimia Farma Hidayatullah, Samarinda


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Mengintip Keunikan Kepulauan Galapagos yang Dijuluki Museum Hidup

11 hari lalu

Kepulauan Galapagos (Pixabay)
Mengintip Keunikan Kepulauan Galapagos yang Dijuluki Museum Hidup

Kepulauan Galapagos meraih predikat sebagai Situs Warisan Dunia pada 1976, Cagar Biosfer UNESCO pada 1984, dan Situs Ramsar pada 2001.


Jumlah Turis Naik, Tiket Masuk Kepulauan Galapagos Naik 100 Persen

11 hari lalu

Kepulauan Galapagos, Ekuador (Pixabay)
Jumlah Turis Naik, Tiket Masuk Kepulauan Galapagos Naik 100 Persen

Kenaikan tiket masuk bertujuan mengurangi dampak pariwisata berlebihan yang telah mengancam keseimbangan lingkungan Kepulauan Galapagos.


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

12 hari lalu

Tiga jenazah ABK WNI yang tenggelam di Korea Selatan a.n. Safrudin, R Arie Permana, dan Maulana Mansyur, pada 16 Maret 2024, tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi dan menyerahkan ke keluarga tiga jenazah ABK WNI yang tewas tenggelam


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.