TEMPO.CO, Jakarta - Pemakaman dua orang menyebabkan kota kecil di negara bagian Georgia menjadi salah satu klaster penyebaran wabah virus Corona di Amerika Serikat.
Ketika seorang pensiunan petugas kebersihan tiba-tiba meninggal di Georgia selatan, kerumunan kerabat dan teman-teman berbondong-bondong ke rumah duka setempat dan berkabung bersama. Dalam beberapa minggu, kota mereka menyebar wabah virus Corona.
Baca Juga:
Klaster kasus virus Corona di kota tersebut terkait dengan pemakaman Andrew J. Mitchell yang berusia 64 tahun dan seorang lelaki lain, yang digelar pada akhir Februari dan awal Maret, kata Ketua Dewan Daerah Dougherty Chris Cohilas, dikutip dari CNN, 3 April 2020.
Albany, sebuah kota berpenduduk sekitar 75.000 orang, dan juga daerah Cohilas, tempat Albany berada, adalah contoh terbaru tentang bagaimana virus Corona sama parahnya menyerang wilayah yang lebih kecil seperti kota metropolitan yang padat.
Hingga Rabu sore, setidaknya ada 490 kasus virus Corona yang dikonfirmasi dilaporkan di Dougherty County dan sedikitnya 29 kematian terkait virus, kata Departemen Kesehatan Masyarakat Georgia.
Baca Juga:
Sekitar 20 orang yang menghadiri satu pemakaman terkena virus, kata Scott Steiner, kepala eksekutif Phoebe Putney Health System, yang memiliki rumah sakit terbesar di Albany.
"Butuh satu orang, siapa pun itu, dan tanpa ada niat sekalipun," kata Steiner. "Itu menunjukkan betapa virus ini bisa menyebar dengan cepat."
Seorang juru bicara Departemen Kesehatan Georgia mengakui penyebaran virus salah satunya berasal dari orang yang menghadiri sejumlah acara di Albany, tetapi mengatakan tidak jelas siapa atau berawal dari mana.
100 orang lebih menghadiri pemakaman Andrew J. Mitchell, pensiunan petugas kebersihan, pada tanggal 29 Februari di Albany.[CNN]
Emell Murray menemukan teman lamanya, Andrew J. Mitchell, tidak sadarkan diri di ruang tamu rumah mereka pada 24 Februari. Keluarga itu mengatakan mereka curiga dia mengalami serangan jantung dan meninggal.
Setelah kematiannya, saudara-saudara lelaki mereka, keponakan laki-laki, keponakan perempuan, dan teman-temannya pergi ke Albany untuk pemakamannya, dan kemudian menghabiskan sore itu di rumah Murray dan Mitchell.
Beberapa hari kemudian, Murray, 75 tahun, dirawat di rumah sakit. Dia mengalami demam dan tekanan darahnya melambung tinggi.
"Kami tidak tahu apa yang salah dengannya," kata Alice Bell, putri Murray.
Murray menghabiskan sebagian besar bulan Maret di rumah sakit. Di sela-sela kunjungan, dokter memberi tahu dia telah dites positif terkena virus Corona. Tapi dia bukan satu-satunya.
Beberapa keluarga pasangan itu terkena virus, kata Bell. Pendeta yang menyampaikan doa untuk Mitchell, meninggal karena komplikasi virus Corona. Steiner, CEO sistem rumah sakit, membenarkan hal itu.
"Itu seperti efek domino," kata Bell.
Martin Luther King Memorial Chapel LLC, yang menjadi rumah duka pemakaman masing-masing mendiang pada 29 Februari dan 7 Maret, mengatakan para pejabat departemen kesehatan memberi tahu mereka pada 13 Maret tentang kemungkinan paparan virus yang melibatkan orang-orang yang hadir di kedua pemakaman tersebut.
"Meskipun kami telah diidentifikasi sebagai sumber pengawasan COVID-19 di Albany, perlu diketahui bahwa kami beroperasi dalam semua pedoman keselamatan atau aturan kesehatan," tulis direktur rumah duka di Facebook. "Kami tahu bahwa ada kekhawatiran yang berkembang di seluruh kota. Kami mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk melindungi Anda, staf kami dan komunitas yang kami layani."
Kumpulan kasus mulai muncul tidak lama setelah seorang pria berusia 67 tahun dinyatakan positif terkena virus. Pria itu melakukan perjalanan dari Atlanta untuk menghadiri salah satu pemakaman dan dirawat di rumah sakit di Albany selama perjalanannya, kata Steiner, CEO sistem rumah sakit.
"Hari berikutnya adalah ketika kita mulai melihat orang-orang datang ke ruang gawat darurat kita yang sedang sakit," kata Steiner. "Dua (orang) pada hari pertama, enam pada hari berikutnya, delapan pada hari berikutnya, dan itu baru mulai mengalir dari titik itu."
Beberapa pasien virus Corona telah menghadiri pemakaman, yang lain adalah anggota dari gereja yang sama, kata Steiner.