TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menanda-tangani sebuah peraturan presiden yang akan memungkinkan Pemerintah Rusia mendeklarasikan darurat nasional dan mendapatkan kekuasaan darurat jika upaya saat ini dirasa belum cukup dalam mengendalikan penyebaran virus corona.
Dikutip dari rt.com, jika kondisi yang memicu diberlakukannya darurat nasional terjadi, maka Pemerintah Rusia bisa mengambil alih secara langsung kontrol terhadap obat-obatan dan barang-barang kebutuhan medis melalui sebuah respon khusus. Lewat status darurat nasional Pemerintah Rusia juga bisa memberlakukan pengetatan aturan karantina.
Darurat nasional juga bisa membekukan sementara semua potensi kasus-kasus kebangkrutan.
Pegawai menggunakan pelindung wajah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 saat menunggu pelanggan di toko DSquared2 di "TsUM" Central Universal Department Store, Moskow, Rusia, 26 Maret 2020. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Legislasi Rusia secara terpisah juga memperkenalkan kebijakan tambahan untuk mendukung industri pariwisata Negeri Beruang Merah itu.
Sejumlah daerah di Rusia sudah memberlakukan karantina wilayah. Masyarakat Moskow saat ini harus mematuhi aturan tidak keluar rumah, kecuali mendesak. Aturan yang sama juga diberlakukan oleh Pemerintah Daerah Saint Petersburg dan kota-kota besar lain di Rusia, namun pada tingkat pengetatan aturan yang berbeda.
Mereka yang didiagnosa positif COVID-19 dan menjalani perawatan di rumah akan segera diminta mengunggah aplikasi khusus di ponsel yang dirancang untuk memastikan mereka patuh dengan aturan karantina. Aplikasi itu juga untuk memudahkan komunikasi dengan tim medis pada saat yang sama.
Di Rusia, dalam tempo 24 jam terakhir ada lebih dari 440 kasus baru virus corona. Jumlah itu lebih sedikit dibanding sehari sebelumnya yang tercatat 500 kasus. Total di seluruh Rusia ada 2.777 kasus virus corona. Dari jumlah itu, 1.880 kasus berada di Ibu Kota Moskwo.