TEMPO.CO, Jakarta - Lockdown di India untuk memutus rantai penularan virus Corona telah membuat tingkat polusi udara turun drastis.
Kota di India dengan tingkat polusi udara termasuk tertinggi di dunia seperti New Delhi, Mumbai, Kalkuta mengalami perubahan dalam sepekan.
"Saya belum pernah melihat langit sebiru ini di Delhi dalam 10 tahun terakhir," kata Jyoti Pande Lavakare, pendiri organisasi Care for Air di India sebagaimana dilaporkan CNN, 1 April 2020.
India setahun terakhir di posisi 21 dari 30 negara paling polusi di dunia, menurut laporan World Air Quality 2019.
Pemerintah India memberlakukan lockdown secara nasional sejak Rabu pekan lalu hingga 21 hari lamanya.
Lockdown menutup semua aktivitas bisnis, pabrik, supermarket, dan transportasi di India. Alhasil langit di atas kota New Delhi, Mumbai, Chennai, Kalkuta, dan Bangalore membiru. Kabut dari asap kendaraan bermotor tidak terlihat.
Berdasarkan data, rata-rata konsentrasi partikel berbahaya di udara yang dikenal sebagai PM 2,5 dan nitrogen dioksida yang dilepas dari kendaraan motor dan pabrik di New Delhi, turun hingga 71 persen dalam sepekan ini.
Dari 91 mikrogam per kubik per meter pada 20 Maret, turun menjadi 26 persen pada 27 Maret ketika lockdown dimulai. Data Badan Kesehatan Dunia menyatakan PM 2.5 berada di atas 25 tidak aman bagi manusia.
Begitu juga nitrogen dioksida di New Delhi yang tercatat dari 52 per meter kubik menjadi 15 di periode yang sama atau melorot hingga 71 persen.
Polusi udara juga menurun drastis di Mumbai, Chennai, Kalkuta, dan Bangalore.
"Ini hikmah dari krisis mengerikan ini sehingga kami dapat melangkah ke luar dan bernafas," ujar Pande.