Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Mulai Ikutkan Orang Tanpa Gejala di Statistik Virus Corona

image-gnews
Warga memakai masker mengendarai skuter dan berjalan kaki setelah wabah penyakit virus Corona (COVID-19), di Beijing, Cina 30 Maret 2020. [REUTERS / Carlos Garcia Rawlins]
Warga memakai masker mengendarai skuter dan berjalan kaki setelah wabah penyakit virus Corona (COVID-19), di Beijing, Cina 30 Maret 2020. [REUTERS / Carlos Garcia Rawlins]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kekhawatiran warga atas potensi gelombang kedua pandemi virus Corona mendorong Cina untuk memperbarui laporan hariannya. Per hari ini, statistik virus Corona (COVID-19) tidak hanya akan melaporkan pasien yang positif tertular dan meninggal, tetapi juga mereka yang tidak menunjukkan gejala seperti batuk maupun demam.

"Sistem yang baru ini akan menjawab kekhawatiran masyarakat soal kemungkinan tertular lagi akibat pembawa virus tanpa gejala," ujar Komisi Kesehatan Nasional Cina sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Rabu, 1 April 2020.

Komisi Kesahatan Nasional Cina melanjutkan, petugas medis sudah diberi tahu soal perubahan sistem pelaporan ini. Harapannya, angka-angka terbaru perihal orang tanpa gejala (asymptomatic) bisa segera didapatkan.

Dalam uji coba yang berlangsung pada Senin kemarin, tercatat ada 1.541 orang tanpa gejala yang menjadi carrier virus Corona di Cina. Sebanyak 205 di antaranya adalah mereka yang datang dari luar negeri. Namun, menurut South China Morning Post, angka ril kemungkinan akan lebih besar.

Dalam laporannya, South China Morning Post mengklaim telah membaca dokumen terbaru perihal estimasi jumlah orang tanpa gejala di Cina. Berdasarkan data yang mereka pegang, setidaknya ada 43 ribu orang yang memenuhi kategori tersebut per akhir Februari. Namun, tidak satupun dari mereka diikutkan dalam daftar total kasus virus Corona.

Sementara itu, Direktur Biro Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Cina, Chang Jile, menyatakan sistem pelaporan orang tanpa gejala ini akan terus diperbarui. Selain itu, sistem pengawasan dan monitoring juga akan disesuaikan dengan ikut dihitungnya mereka.

"Kami akan memperkuat kinerja kami dalam hal monitoring, pengawasan, karantina, dan perawatan orang-orang yang tertular virus Corona namun tidak menunjukkan gejala. Kami juga akan mengambil sampel di area-area kunci untuk menginvestigasi para pembawa virus Corona," ujar Jile.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rencananya, jika seseorang terbukti membawa virus Corona, walau tidak menunjukkan gejala, akan diperlakukan sama dengan pasien virus Corona pada umumnya. Dengan kata lain, akan tetap dikarantina selama dua pekan. Sebab, menurut Jile, mereka yang tidak menunjukkan gejala pun tetap bisa menularkan virus Corona ke orang lain.

"Ada sejumlah data yang menunjukkan bahwa mereka yang asymptomatic pun membawa virus yang sama banyaknya dengan mereka yang sakit. Namun, kemungkinan mereka menularkannya lebih kecil karena tidak batuk ataupun bersin," ujar Jile dalam keterangan pers organisasinya.

Sebagai catatan, Cina bukan lagi episentrum virus Corona di dunia. Posisinya sudah digantikan oleh Amerika. Adapun per hari ini, tercatat ada 83.509 kasus dan 3.305 korban meninggal akibat virus dengan nama resmi COVID-19 tersebut.

Jika tidak ada halangan, tanggal 8 April nanti, Cina akan mengangkat lockdown yang berlaku di Wuhan. Wuhan sendiri adalah pusat penyebaran awal virus Corona. Hal itu dikarenakan pertumbuhan kasus virus Corona baru di Cina sudah berangsur-angsur menurun.

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

10 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

13 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

21 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

21 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.