TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa jam setelah Selandia Baru memberlakukan lockdown nasional untuk menghambat pandemi virus Corona, Perdana Menteri Jacinda Ardern melakukan siaran langsung via Facebook untuk menyapa warga dari kamarnya.
Siaran langsung Ardern berlangsung selama lebih dari 30 menit sehari, yang diisi dengan menjawab pertanyaan, streaming video Facebook dan mengunggah gambar di Instagram. Aksi Ardern kontras dengan cara beberapa pemimpin dunia yang terlalu kaku berkomunikasi dengan publik soal virus Corona.
"Saya pikir saya akan online dengan cepat dan bergabung dengan semua orang...karena kita semua bersiap untuk mengisolasi diri selama beberapa minggu," katanya dalam salah satu pesan media sosialnya, dikutip dari Reuters, 30 Maret 2020.
"Ini terasa seperti kenyamanan ketika dimasukkan ke tempat tidur di malam hari oleh ibu saya," kata seorang penonton siaran Ardern. "Terima kasih sudah menengok kami."
Hingga kini ada 589 infeksi virus Corona di Selandia Baru, dengan satu kematian, jauh lebih kecil daripada negara lain, seperti tetangganya Australia yang memiliki 4.200 kasus dan 17 kematian.
Lockdown Selandia Baru yang dimulai hari Kamis diperkirakan akan berdampak luas pada ekonomi negara berpenduduk lima juta orang yang berorientasi pada ekspor.
Cara komunikasi dari perdana menteri muda berusia 39 tahun itu telah mengumpulkan pujian, bahkan dari para kritikusnya yang paling sengit.
"Saya pikir dia berkomunikasi dengan sangat jelas dan sangat baik," kata John Key, mantan perdana menteri dan pemimpin senior dari partai oposisi, National Party, di sebuah acara radio.
Sambil mendesak warga Selandia Baru untuk menjaga diri mereka sendiri, atau tinggal di rumah untuk menyelamatkan diri, Ardern juga berbicara tentang bekerja dari kantornya, menghabiskan waktu bersama keluarga, dan bahkan mengajari putrinya menggunakan toilet, yang berusia dua tahun pada bulan Juni.
Di Instagram pada hari Minggu, dari kamarnya Ardern menceritakan bagaimana kemajuan putrinya Neve Te Aroha ketika diajarkan menggunakan toilet ketika ditanya oleh salah satu penonton siarannya.
"Kami gagal!" Ardern menjawab.
Ardern mengambil alih kepemimpinan pemerintah yang dipimpin Partai Buruh pada Oktober 2017, sebagai perdana menteri perempuan termuda pada saat itu. Dia juga menjadi pemimpin terpilih kedua yang melahirkan saat menjabat setelah Benazir Bhutto dari Pakistan.
Tindakannya yang welas asih namun tegas setelah penembakan massal tahun lalu di dua masjid Christchurch mendapat pujian di seluruh dunia.
Tetapi Ardern menghadapi di dalam negeri atas penanganan krisis perumahan dan ekonomi. Dengan dua isu ini Jacinda Ardern diperkirakan akan menghadapi kontestasi pemilu Selandia Baru yang sulit pada September mendatang.