TEMPO.CO, Jakarta - Ajudan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dinyatakan positif virus Corona pada Senin.
Namun, Netanyahu dikabarkan tidak akan menjalani karantina meski orang dekatnya terinfeksi COVID-19. Pun tidak diketahui apakah Netanyahu tertular virus Corona atau tidak.
Baca Juga:
"Kami akan mengambil tindakan sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan," kata seorang pejabat, yang mengumumkan diagnosis ajudan parlemen, yang digambarkan media Israel dalam kondisi baik, dikutip dari Reuters, 30 Maret 2020.
Kementerian Kesehatan telah mewajibkan isolasi diri selama 14 hari jika ada kasus seperti ini dan bahkan uji virus Corona bagi siapa pun yang dianggap dekat dengan orang yang terinfeksi.
Jerusalem Post melaporkan, kantor perdana menteri membantah laporan media yang menyebut akan mengkarantina Netanyahu selama seminggu setelah Rivka Paluch didiagnosis dengan virus Corona.
Sebelumnya Channel 12 melaporkan pada Senin pagi bahwa perdana menteri akan memasuki isolasi selama seminggu setelah Paluch dinyatakan positif mengidap penyakit COVID-19.
Pemandangan jalan yang biasanya sibuk terlihat sepi ketika Israel memperketat kebijakan nasional tinggal di rumah setelah penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19) di Yerusalem 22 Maret 2020. [REUTERS / Ronen Zvulun]
Kantor perdana menteri mengatakan bahwa para tenaga medis Kementerian Kesehatan sedang melakukan studi epidemiologi menyeluruh untuk menentukan apa yang perlu dilakukan selanjutnya.
Indikasi pertama dari penelitian ini menunjukkan bahwa Netanyahu tidak perlu masuk karantina, karena dia tidak bertemu dengan Paluch dan tidak melakukan kontak dekat dengannya. Mereka tidak berada di ruangan yang sama selama dua minggu terakhir.
Namun, menurut Reuters media Israel mengatakan ajudan Rivka Paluch telah hadir pada sesi parlemen pekan lalu yang dihadiri Netanyahu serta anggota parlemen oposisi saat membahas tanggapan darurat virus Corona.
Netanyahu, berkoordinasi dengan dokter pribadinya, telah mempertahankan batasan kesehatan dengan ketat dan melakukan sebagian besar pekerjaannya dari rumahnya dan sebagian besar konsultasi melalui video.
Netanyahu bermaksud untuk dites virus lagi pada hari Senin setelah melakukan tes beberapa kali sebelumnya. Reuters melaporkan Netanyahu telah dites virus Corona terakhir pada 15 Maret dan hasilnya negatif, menurut pernyataan kantor perdana menteri.
Israel telah melaporkan 4.247 kasus dan 15 kematian akibat virus Corona. Kementerian Kesehatan Israel memperingatkan angka kematian bisa berjumlah ribuan. Netanyahu dijadwalkan pada hari Senin waktu Israel untuk membahas lockdown virus Corona yang diusulkan dari beberapa negara.