Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lockdown India Kacau, PM Narendra Modi Minta Maaf ke Warga Miskin

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Narendra Modi memohon maaf kepada warga miskin India atas keputusan memberlakukan lockdown selama 21 hari untuk mencegah penularan virus Corona tanpa perencanaan matang. 

Menurut Modi, lockdown telah berdampak begitu dalam pada perekonomian dan peningkatan jumlah korban.Keputusan lockdown yang disampaikan Modi pada Selasa pekan lalu menimbulkan kelaparan dan pengangguran bagi para pekerja pendatang yang kemudian mudik dengan berjalan ratusan kilometer untuk pulang ke desa mereka.

"Saya pertama-tama memohon maaf kepada semua warga saya," kata Modi dalam pernyataannya di radio, sebagaimana dilaporkan Reuters, 30 Maret 2020.

"Si miskin pasti berpikir perdana menteri seperti apa ini, yang membawa kita ke dalam sangat banyak masalah," ujar Modi.

Dia kemudian meminta warganya memahami bahwa sudah tidak ada pilihan dalam menghadapi virus Corona.

Modi mengatakan, langkah yang diambil sejauh ini akan memberi India kemenangan menghadapi virus Corona.

Lockdown terbesar di dunia karena jumlah penduduk yang terkena aturan ini sebanyak 1,3 miliar, telah berdampak buruk bagi warga miskin India. Menurut laporan polisi, empat pekerja pendatang tewas dua hari lalu ketika truk menabraknya. Peristiwa memilukan ini terjadai di negara bagian Maharashtra.

Di hari yang sama, seorang pekerja pendatang yang mudik ke kampungnya di satu desa di negara bagian Uttar Pradesh, tewas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami akan tewas karena berjalan dan kelaparan sebelum Corona membunuh kami," kata Madhav Raj, 28 tahun yang berjalan kaki pulang ke kampungnya di Uttar Pradesh.

"Kami tidak punya makanan dan minuman. Saya duduk memikirkan cara memberi makan keluarga saya. Tidak ada hal baik tentang lockdown. Orang-orang marah, tidak satupun peduli pada kami," kata Amirbee Shaikh Yusuf, 50 tahun, tinggal di pemukiman kumuh Dharavi, Mumbai.

Sejumlah pemimpin oposisi, pengamat, termasuk warga India mengkritik tajam pelaksanaan lockdown. Warga yang memutuskan mudik ke kampung akibat lockdown justru mengancam penyebaran virus Corna ke daerah terpencil.

"Pemerintah tidak punya rencana darurat untuk eksodus ini," cuit politisi oposisi Rahul Gandhi.

Sementara itu, muncul tagar #ModiMadeDisaster untuk mengkritik lockdown Perdana Menteri Modi. Tagar ini menjadi top trending di media sosial India kemarin.

Sudah 979 kasus infeksi virus corona dilaporkan terjadi di India dan 25 orang dilaporkan tewas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Partai Oposisi India Kompak Menuduh Narendra Modi Sudah Curangi Pemilu

15 hari lalu

Anggota staf pemilihan menyortir surat suara sebelum menghitungnya di dalam pusat penghitungan suara Pemilu di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. REUTERS/Amit Dave
Partai Oposisi India Kompak Menuduh Narendra Modi Sudah Curangi Pemilu

Partai-partai oposisi India protes ke Narendra Modi atas penangkapan seorang pemimpin terkemuka beberapa minggu sebelum pemilu dilakukan.


Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

30 hari lalu

Ilustrasi Salat Tarawih. Foto/Shutterstock.com
Mahasiswa Asing Diserang di India saat Salat Tarawih di Asrama Universitas

Beberapa mahasiswa asing terluka setelah massa menyerang saat mereka sedang melaksanakan salat Tarawih di lingkungan Universitas Gujarat.


India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

30 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa meletakkan sepatu di atas gambar karton Perdana Menteri India Narendra Modi saat protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengangkat kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia , di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
India akan Gelar Pemilu Terbesar di Dunia, Hampir 1 Miliar Orang akan Ikut Memilih

India akan memulai pemungutan suara secara bertahap mulai 19 April, menjadi pemilu terbesar di dunia di mana hampir 1 miliar orang memberikan suara


Ombudsman RI Minta Bansos Pangan Diperpanjang: Masih Banyak Warga Miskin

32 hari lalu

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tengah mengantri bantuan sosial (bansos) pangan di Kantor Pos Tanjung Priok, Jakarta, Selasa 19 September 2023. Sebanyak 1415 bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras 10 kg disalurkan untuk kelurahan Tanjung Priok. Penyaluran bansos beras itu dilakukan selama tiga bulan berturut-turut dan setiap KPM akan menerima 30 kg beras. Tempo/Tony Hartawan
Ombudsman RI Minta Bansos Pangan Diperpanjang: Masih Banyak Warga Miskin

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika berharap pemerintah memperpanjang bansos pangan karena jumlah warga miskin masih banyak.


Jet Tempur India Jatuh, Ajaibnya Pilot Berhasil Selamat

34 hari lalu

Jet tempur EF-18M Hornet milik Angkatan Udara Spanyol terbang saat Latihan Militer Ocean Sky 2023 untuk pelatihan udara-ke-udara tingkat lanjut di wilayah udara selatan Kepulauan Canary, Spanyol, 25 Oktober 2023. REUTERS/Borja Suarez
Jet Tempur India Jatuh, Ajaibnya Pilot Berhasil Selamat

Jet tempur buatan India jatuh setelah delapan tahun digunakan. Pilot berhasil selamat dari insiden mematikan itu.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

34 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

35 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

40 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Profil Dolly Patil Peracik Teh Susu India yang Lapaknya Dikunjungi Bill Gates

42 hari lalu

Bill Gates minum teh susu atau Chai tea di India. Instagram/@Thisisbillgates
Profil Dolly Patil Peracik Teh Susu India yang Lapaknya Dikunjungi Bill Gates

BIll Gates baru-baru ini menjadi sorotan pasca ia menikmati teh susu di jalanan India. Ini profil Dolly Patil, si penjual yang beruntung itu.


Ujaran Kebencian Anti-Islam di India Naik, Serangan Israel di Gaza Jadi Faktor Penting

50 hari lalu

Umat Muslim melaksanakan salat Jumat pertama di bulan suci Ramadan di Masjid Jama (Masjid Agung) di kawasan tua Delhi, India 24 Maret 2023. REUTERS/Adnan Abidi
Ujaran Kebencian Anti-Islam di India Naik, Serangan Israel di Gaza Jadi Faktor Penting

India Hate Lab menemukan ujaran kebencian anti-muslim di India meningkat 62 persen pada paruh kedua 2023. Perang Israel di Gaza disebut berpengaruh.