TEMPO.CO, Jakarta - Inggris tidak akan kembali normal dari pandemi virus Corona (COVID-19) dengan cepat. Menurut Deputi Kepala Tenaga Medis Inggris, Dr. Jenny Harries, setidaknya butuh enam bulan bagi Inggris untuk mencapainya.
"Bukan berarti saya mengatakan Inggris akan menjalani lockdown selama enam bulan," ujar Harries sebagaimana dikutip dari BBC, Senin, 30 Maret 2020.
Inggris adalah satu negara paling terdampak virus Corona di Eropa. Per berita ini ditulis, sudah ada 19.763 kasus dan 1.231 korban meninggal di sana. Dari 19 ribu kasus tersebut, sebagian di antaranya adalah pejabat negara Inggris mulai dari Perdana Menteri Boris Johnson, Menteri Kesehatan Matt Hancock, hingga Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris.
Untuk menekan pandemi virus Corona, pemerintah Inggris menerapkan lockdown. Warga dilarang berpergian, kecuali untuk hal-hal penting seperti berbelanja atau berobat. Selain itu, bisnis atau usaha non esensial diminta untuk tutup dahulu dan para pegawainya diharuskan bekerja dari rumah.
Harries menjelaskan, estimasi enam bulan yang ia pasang mengacu pada berbagai faktor. Hal itu mulai dari keefektifan lockdown, penanganan pasca lockdown, penyebaran virus, hingga pembukaan fasilitas publik serta usaha secara bertahap.
Menurutnya, tidak ideal langsung membuka seluruh fasilitas publik dan usaha ketika pandemi virus Corona (COVID-19) dianggap mereda. Sebab, hal itu malah bisa memicu gelombang kedua pandemi virus Corona. Itulah kenapa, kata Harries, dirinya berkeyakinan kehidupan di Inggris baru akan normal dalam enam bulan. Terlalu banyak hal harus dipertimbangkan.
"Terlalu bahaya langsung memulai semuanya kembali sekaligus. Itu akan membuat pembatasan yang dilakukan selama ini sia-sia. Jadi, secara bertahap, mungkin dalam waktu enam bulan, kita akan evaluasi situasi dan kondisi untuk melihat apa yang bisa dilakukan," ujar Harries. Harries menambahkan, evaluasi pertama lockdown di Inggris akan dilakukan dua pekan lagi.
"Tegan pekan sekali ada evaluasi. Mungkin dalam 2-3 bulan kita sudah bisa melihat apakah strategi pembatasan sosial yang dilakukan berhasil. Ada banyak ketidakpastian soalnya," ujar Harries.
Ditanyai apakah estimasi yang ia pasang bisa bertambah, Harries menjawab, "itu hal yang mungkin".
ISTMAN MP | BBC