TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bayi di Illinois, Amerika Serikat, meninggal karena terjangkit virus corona atau COVID-19. Gubernur Illinois JB Pritzker mengatakan pada Sabtu, 28 Maret 2020, kematian pada bayi akibat virus corona terbilang sangat jarang terjadi.
“Seorang bayi telah menjadi salah satu korban meninggal terkait kasus baru virus corona yang terjadi dalam 24 jam terakhir,” kata Pritzker, seperti dikutip dari asiaone.com.
Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Kementerian Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat mengatakan bayi yang meninggal itu usianya kurang dari setahun. Bayi itu sudah menjalani tes COVID-19 dan hasilnya positif.
“Sebelumnya tidak ada kematian terkait COVID-19 pada seorang bayi. Sebuah investigasi sedang dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian,” kata Direktur Kesehatan Masyarakat Ngozi Ezike.
Gubernur Illinois menggambarkan dia sangat terkejut dengan kabar meninggalnya bayi ini, yang identitasnya tidak dipublikasi.
“Saya tahu ini pasti sulit, mengingat bayi ini masih sangat muda. Keluarganya pasti sangat bersedih. Kita harus berduka atas hal ini,” kata Pritzker
Sebelumnya pada akhir pekan lalu pejabat tinggi dari Kementerian Kesehatan Prancis, Jerome Salomon mengatakan seorang remaja 16 tahun dari wilayah Ile-de-France, Paris, Prancis, meninggal setelah memperlihatkan gejala virus corona.
Pada akhir pekan lalu, Pemerintah California, Amerika Serikat, juga mengumumkan seorang remaja melakukan tes virus corona dan hasilnya positif COVID-19. Remaja itu meninggal karena virus tersebut.
Departemen Kesehatan Masyarakat wilayah Los Angeles menjelaskan kasus virus corona pada remaja itu sangat komplek dan ada sejumlah penjelasan. Banyak riset menemukan COVID-19 tidak melulu berdampak pada pasien lansia, tetapi juga mereka memiliki kondisi tertentu.
Amerika Serikat saat ini telah menjadi negara dengan kasus baru virus corona tertinggi di dunia, dengan lebih dari 120 ribu kasus. Kasus virus corona di Negeri Abang Sam yang berakhir dengan kematian lebih dari 2 ribu orang, jumlah itu masih di bawah Italia, Spanyol dan Cina.
Pada Sabtu, 28 Maret 2020, atau dalam tempo 24 jam ada lebih dari 450 orang di penjuru Amerika Serikat meninggal karena virus corona. Dari jumlah orang yang meninggal itu, salah satunya adalah bayi malang dari Illinois.