TEMPO.CO, London – Pemerintah Inggris mengatakan jumlah korban infeksi virus Corona di bawah 20 ribu merupakan hal yang bagus.
Pernyataan ini muncul setelah jumlah korban meninggal dalam sehari di Inggris meningkat sehingga total korban meninggal menjadi lebih dari seribu orang.
Direktur Medis Layanan Kesehatan Nasional Inggris, Stephen Powis, memperingatkan publik agar tidak bersikap kendur menghadapi wabah virus Corona.
Semua orang wajib menjalankan perannya masing-masing untuk menghindari penyebaran virus yang awalny menyebar di Kota Wuhan, Cina, pada Desember 2020.
“Jika jumlah korban meninggal di bawah 20 ribu, itu merupakan hasil yang bagus meskipun setiap kematian adalah tragedi,” kata Powis dalam jumlah pers di kantor PM Inggris yang terletak di Downing Street seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 28 Maret 2020.
Saat ini, ada 17.089 kasus infeksi virus Corona hingga Sabtu pagi. Jumlah korban meninggal pada Jumat sebanyak 260 orang sehingga totalnya mencapai 1.019 orang.
Ini merupakan jumlah korban meninggal tertinggi ketujuh di dunia setelah Italia, Spanyol, Cina, Iran, Prancis, dan Amerika Serikat.
Saat ditanya apakah Inggris bakal berada pada arah yang sama dengan Italia, yang mengalami jumlah kematian melebihi sepuluh ribu orang, Powis mengatakan jika publik mematuhi aturan isolasi atau lockdown maka jumlah angka kematina bisa dijagai di bawah 20 ribu jiwa.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menjadi pemmpin pertama dari negara besar yang menyatakan dirinya terinfeksi virus Corona ini pada Jumat kemarin. Dia menjalani proses isolasi di kantornya yaitu Downing Street meski tetap memimpin Inggris menangani krisis ini.
Pemerintah Inggris bersiap menghadapi puncak pandemi ini, yang diprediksi bakal terjadi pada beberapa pekan mendatang.
Pemerintah membangun sejumlah rumah sakit lapangan di London, Birmingham, Manchester dan Cardiff. Ini untuk menambah jumlah rumah sakit, yang dirasakan kurang saat ini dalam melayani pasien virus Corona.