TEMPO.CO, Jakarta - Kasus virus corona di Afrika Selatan pada Jumat, 27 Maret 2020, melampaui seribu orang. Kementerian Kesehatan Afrika Selatan juga melaporkan kematian pertama akibat virus corona atau COVID-19 di negara itu.
Afrika Selatan saat ini berstatus lockdown setelah Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, memberlakukannya pada awal pekan lalu. Dua orang dilaporkan meninggal dan tercatat sebagai kematian pertama dalam kasus virus corona yang menyebar di Afrika Selatan sejak tiga pekan lalu.
“Pagi ini, warga Afrika Selatan terbangun dengan berita menyedihkan bahwa saat ini ada kasus pertama kematian akibat virus COVID-19,’ demikian keterangan Kementerian Kesehatan Afrika Selatan, seperti dikutip dari reuters.com.
Ilustrasi Virus Corona (123rf.com)
Terhitung sampai Kamis, 26 Maret 2020, kasus virus corona di Afrika Selatan naik yang semula 927 kasus, menjadi lebih dari seribu kasus. Dua korban virus corona yang meninggal itu sama-sama berada di Provinsi Western Cape.
Dengan pemberlakukan lockdown selama 21 hari, maka masyarakat diimbau agar tetap berada di dalam rumah dan hanya keluar untuk keperluan mendesak seperti membeli bahan kebutuhan pokok atau urusan kesehatan. Namun media lokal pada Jumat, 27 Maret 2020 mempublikasi foto-foto antrian yang mengular di luar supermarket sehingga mustahil dilakukan social distancing atau jaga jarak, yang ini berarti virus corona bisa menyebar dengan lebih mudah.