TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah foto yang memperlihatkan seorang staf supermarket Woolworths di Australia menangis, tersebar. Pegawai itu menangis setelah melihat orang-orang berbelanja dengan perasaan ketakutan (panic buying).
Foto itu tersebar di Facebook. Staf supermarket itu mencoba memberi imbauan kepada salah seorang pembeli yang kalap agar mereka membeli sesuai kebutuhan saja. Namun beberapa pembeli yang panik malah melakukan tindakan kurang menyenangkan padanya. Banyak toko-toko saat ini terseok-seok berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat.
Masyarakat Australia panic buying setelah jumlah pasien virus corona disana bertambah. Sumber: mirror.co.uk/Only In Guildford.../Facebook
Dalam foto itu, pegawai supermarket yang mengenakkan seragam terlihat menunduk sambil menutup wajahnya yang basah air mata dengan kedua tangannya. Dia berdisi di area keluar supermarket. Seorang pembeli tampak mendekatinya dan berusaha memberikan dukungan.
Foto staf yang menangis itu viral di media sosial. Seorang perempuan muncul seruan agar setiap orang tetap rendah hati di tengah situasi yang sulit begini.
“Anda semua harus melihat kenyataan. Pekerja malang ini sampai menangis karena cara orang-orang memperlakukannya, menyalahkannya dan bersikap kurang menyenangkan untuk hal diluar kontrol para petugas supermarket itu. mereka juga manusia seperti kita, yang bekerja untuk kelangsungan hidup, yang melakukan yang terbaik bagi setiap orang pada kondisi seperti sekarang ini” tulis perempuan tersebut, mengomentari foto yang beredar itu.
Panic buying telah mendorong beberapa masyarakat agar di dunia menyerukan imbauan agar memperlakukan staf supermarket dengan hormat. Sebab para staf itu terus bekerja selama pandemik virus corona ini berlangsung.
Kondisi yang sama juga terjadi di Inggris. Seorang suami di negara itu waswas istrinya pulang ke rumah setelah bekerja di supermarket Tesco dalam kondisi menangis. Si istri bercerita, dia merasa frustrasi setelah melihat panic buying para pembeli di supermarket tempatnya bekerja.
