Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panik Virus Corona Membuat Tenaga Medis India Diusir dari Rumah

image-gnews
Staf medis India dengan alat pelindung diri saat di bangsal rumah sakit untuk merawat pasien virus Corona di rumah sakit pemerintah Rajiv Gandhi di Chennai, India, 29 Januari 2020.[REUTERS]
Staf medis India dengan alat pelindung diri saat di bangsal rumah sakit untuk merawat pasien virus Corona di rumah sakit pemerintah Rajiv Gandhi di Chennai, India, 29 Januari 2020.[REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepanikan virus Corona yang melanda masyarakat India membuat para dokter dan tenaga medis terusir dari tempat tinggal mereka.

Asosiasi medis India mengatakan beberapa dokter yang memerangi wabah virus Corona telah diusir dari rumah mereka secara paksa oleh tetangga atau pemilik rumah/tuan tanah mereka, yang khawatir tertular virus, menurut laporan Reuters, 25 Maret 2020.

Pada Selasa, Resident Doctor’s Association dari All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di New Delhi, asosiasi yang mewakili 2.500 dokter di seluruh India, mengatakan "dokter-dokter tersebut kini terdampar di jalan-jalan dengan semua barang bawaan mereka, ke mana saja, di seluruh negeri."

India telah melaporkan 562 kasus virus Corona sejauh ini, jumlah yang relatif rendah mengingat ukuran dan kepadatan negara. Tetapi ada tanda-tanda meningkatnya kecemasan di tengah-tengah lockdown nasional yang dramatis, termasuk panic buying dan pelecehan terhadap dokter dan pekerja garis depan lainnya.

Menurut laporan CNN, staf medis di ibu kota India, New Delhi, mengatakan mereka telah dikucilkan dan didiskriminasi oleh tetangga mereka karena khawatir mereka mungkin terinfeksi setelah merawat pasien COVID-19. Beberapa dokter bahkan melaporkan diusir, atau diancam listrik rumah mereka akan diputus.

"Dokter, perawat dan petugas kesehatan lain yang terlibat dalam perawatan COVID-19 diminta untuk mengosongkan rumah sewaan mereka dan beberapa bahkan diusir paksa dari tempat tinggal sementara mereka oleh tuan tanah dan pemilik rumah karena takut bahwa para profesional kesehatan membuat mereka rentan terhadap infeksi virus Corona," kata sepucuk surat dari Resident Doctor’s Association dari All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), yang dikirim Selasa ke Menteri Dalam Negeri Amit Shah.

Petugas polisi dalam pakaian pelindung tiba di daerah perumahan untuk memeriksa orang-orang di bawah karantina rumah, selama 21 hari lockdown nasional untuk membatasi penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, 25 Maret 2020. [REUTERS / Amit Dave]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laporan pengusiran paksa disambut dengan kemarahan dari beberapa warga internet, serta dari pejabat lokal dan kesehatan.

Harsh Vardhan, menteri serikat pekerja untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga, men-tweet pada hari Selasa bahwa ia "sangat sedih" mendengar dokter dikucilkan.

"Tolong jangan panik," dia mendesak masyarakat. "Semua tindakan pencegahan diambil oleh dokter dan staf yang bertugas menangani COVID-19 untuk memastikan mereka bukan pembawa infeksi dengan cara apapun. Langkah keras apa pun akan melemahkan semangat mereka, menggagalkan sistem....Adalah kewajiban kita untuk menjaga moral mereka tetap tinggi."

Arvind Kejriwal, Ketua Menteri Delhi, juga mengutuk pengusiran itu. "Para dokter ini menyelamatkan hidup kita, mempertaruhkan nyawa mereka," tweetnya pada Selasa. "Tuan tanah mereka seharusnya tidak melakukan ini. Ini salah."

Menteri Shah telah menginstruksikan pejabat kepolisian untuk menyelidiki masalah ini dan mengambil tindakan segera, kata Adarsh Pratap Singh, Presiden Resident Doctor’s Association. Komisaris polisi Delhi juga menghubungi asosiasi untuk menawarkan bantuan.

Shah kemudian menulis tweet untuk mendukung para tenaga medis, dan berterima kasih kepada mereka karena telah mempertaruhkan hidup mereka dalam perang melawan pandemi virus Corona di India.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

18 jam lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

22 jam lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

2 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

2 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

5 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

7 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

9 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.