TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Afganistan dan Taliban menyepakati pembebasan ribuan milisi Taliban dari penjara dimulai akhir Maret ini.
Kedua belah pihak akhirnya menyingkirkan kebuntuan negosiasi tentang pembebasan milisi Taliban itu dalam pertemuan virtual antara Taliban dengan pejabat pemerintah Afganistan yang disaksikan pejabat Amerika dan Qatar serta anggota Palang Merah Internasional.
"Pertemuan itu memutuskan pembebasan para tahanan akan mulai dilakukan akhir Maret ini," kata Suhail Shaheen, juru bicara Taliban melalui Twitter, sebagaimana dilaporkan Reuters, 25 Maret 2020.
Taliban juga akan mengirimkan satu tim ke pusat tahanan Bagram di mana para milisinya ditahan.
Selama ini kedua belah pihak berbeda pendapat tentang proses pembebasan para milisi Taliban.Pemerintah Afganisan menginginkan pembebasan dilakukan secara bertahap dan bersyarat.
Adapun Taliban ingin pembebasan dilakukan secara keseluruhan seperti yang diperkirakan saat meneken kesepakatan mengakhiri perang 18 tahun dengan Amerika Serikat di Doha, Qatar, Februari lalu.
Sejauh ini, belum jelas berapa banyak tahanan yang akan dibebaskan. Taliban menuntut 5 ribu milisinya dibebaskan. Sementara Presiden Afganistan Ashraf Ghani mengatakan pihaknya akan membebaskan 1.500 tahanan.
Keputusan yang mengakhiri kebuntuan antara Taliban dan pemerintah Afganistan diambil hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo terbang ke Kabul dan Doha untuk berusaha menyelesaikan proses perdamaian yang terganjal dipicu tuntutan pembebasan seluruh milisi Taliban dari penjara pemerintah Afganistan.