TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pegawai perempuan di sebuah perusahaan bio-teknologi di Amerika Serikat, berstatus dalam penyelidikan kepolisian Beijing setelah diduga menyembunyikan gejala-gejala virus corona yang dialaminya dalam sebuah penerbangan ke Cina. Kasus ini juga telah membuatnya diberhentikan dari perusahaannya.
Situs asiaone.com mewartakan pegawai itu bermarga Li, 37 tahun, yang bekerja untuk perusahaan pembuat obat Biogen di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat. Dia diketahui memutuskan pulang ke Cina tanpa memberitahu perusahaan tempatnya bekerja dan mengabaikan arahan para ahli kesehatan.
Perilaku Li itu dinilai telah bertentangan dengan nilai-nilai perusahaan. Dia lalu diberhentikan sebagai pegawai Biogen.
Seorang staf yang menggunakan masker saat menyemprot lantai toko 7Fresh JD.com dengan desinfektan setelah meluasnya virus corona baru di kota Yizhuang, Beijing, Cina 8 Februari 2020. REUTERS/Tingshu Wang
Li, warga negara Cina yang tinggal di Massachusetts, terbang ke Beijing pada 12 Maret 2020 bersama suami dan satu putranya. Mereka terbang ke Cina untuk menjalani perawatan setelah salah satu mitra mereka di Amerika Serikat positif terkena virus corona.
Li mengalami demam, namun dia berbohong pada awak pesawat mengenai status kesehatannya dan memilih minum obat untuk mengurangi demam yang dialaminya sebelum pesawat lepas landas. Dia juga menyembunyikan fakta terbang dalam pesawat yang sama dengan suami dan putranya.
Li menjalani tes virus corona setibanya di Beijing dan hasilnya dia positif terkena virus corona atau COVID-19. Dia sekarang masih di rawat di rumah sakit. Tak lama kemudian, suami Li juga terkonfirmasi positif virus corona.
Menurut aturan pemerintah yang diterbitkan pada Senin lalu, semua penumpang dari luar negeri harus menjalani pemindaian suhu tubuh, punya surat keterangan sehat dan akan ada pemeriksaan epidemiologis. Mereka yang menolak melakukan isolasi atau tidak jujur soal kesehatan mereka, bisa mendapatkan hukuman. Dalam kasus Li, kepolisian menjalankan investigasi karena dia telah menempatkan teman-teman sesama pelancong dalam risiko penularan virus corona.