TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Cina memutuskan mulai mengendurkan isolasi terhadap Kota Wuhan, Provinsi Hubei, meskipun masih ada 46 kasus infeksi baru virus Corona di negara itu pada Ahad kemarin.
Pemerintah mulai mengoperasikan sarana transportasi secara perlahan dan mengizinkan orang-orang yang sehat untuk bekerja.
Mayoritas kasus infeksi baru virus Corona di Cina merupakan kasus impor atau dibawa oleh pendatang. Hanya satu yang merupakan kasus domestik, yang terdapat di Guanzhou.
“Pemerintah mulai mengizinkan warga yang tinggal di dalam dan di luar Wuhan untuk melakukan perjalanan ke dalam kota itu untuk bekerja jika mereka memiliki kartu hijau kesehatan yang dikeluarkan pemerintah serta suhu tubuh yang normal,” begitu dilansir media televisi pemerintah Cina, CCTV News, dan dikutip oleh Reuters pada Senin, 23 Maret 2020.
Warga non-Wuhan yang berada di dalam kota juga bisa mengajukan izin untuk pergi ke luar kota setelah menjalani tes dan menerima sertifikat kesehatan dari pemerintah.
Pemerintah Cina juga berusaha mengatasi masuknya infeksi virus Corona, yang berasal dari para pelancong atau warga Cina yang pulang dari luar negeri.
“Semua penerbangan internasional yang dijadwalkan tiba di ibu kota akan langsung dialihkan ke salah satu dari 12 bandara,” begitu dilansir Reuters.
Penumpang yang lolos proses pemeriksaan kesehatan di bandara akan diizinkan untuk masuk ke pesawat lagi dan terbang ke Beijing.
Secara terpisah, pemerintah Shanghai dan Guangzhou mengumumkan semua penumpang penerbangan internasional akan menjalani proses pemeriksaan kesehatan.
Awalnya, proses ini hanya berlaku bagi pengunjung yang tiba dari negara-negara yang terkena wabah virus Corona.
14 kasus infeksi virus Corona impor, yang tercatat pada Ahad, terdapat di pusat keuangan Shanghai, dan 13 di Beijing atau turun dari 21 kasus pada sehari sebelumnya.
Komisi Kesehatan Nasional Cina mengatakan kasus virus Corona di negara itu tercatat sebanyak 81.054 orang dengan 3.261 orang meninggal dunia termasuk enam orang pada Sabtu.