TEMPO Interaktif, Madrid, Spanyol:
Jatuhnya pesawat MD 82 Spanair di Bandara Barajas, Madrid, Spanyol, pekan lalu diduga bukan karena mesin yang mati. Menurut seorang sumber dari tim ivestigator kecelakaan yang dikutip harian Wall Street Journal, ada kemungkinan bahwa "flap", salah satu komponen di bagian belakang sayap utama yang berfungsi menambah daya angkat saat pesawat lepas landas atau mendarat, tidak berfungsi normal. Untuk membuktikan teori ini, tim investigator sibuk menyisir reruntuhan pesawat yang sudah hangus, mencoba menemukan potongan flap tadi.
Kemungkinan lain jatuhnya pesawat yang menewaskan 155 penumpang adan awak pesawat itu adalah kegagalan setelan mesin sehingga jet bermesin ganda itu tak mampu mengudara. Setelan yang tidak sempurna bisa menyebabkan mesin ngaco, meski pun secara teknis mesin pesawat dalam kondisi bagus.
Semua teori itu masih harus dibuktikan karena sampai sekarang belum bisa disimpulkan apa penyebab utama jatuhnya pesawat tersebut. Yang pasti, pesawat jatuh bukan karena mesin terbakar seperti dilaporkan sebelumnya. Video rekaman penerbangan yang diperoleh dari otoritas bandara menunjukkan, api baru muncul setelah pesawat jatuh ke kanan.
Ihwal kegagalan flap, investigator juga sedang menyelidiki, bila dugaan itu benar, harus dilihat apakah flap tidak berfungsi karena mekanismenya rusak, atau karena pilot memasang posisi flap secara tidak tepat. Pada tahun 1980-an, tercatat dua jet komersil jatuh saat lepas landas gara-gara setelan flap oleh pilot tidak pada posisi yang benar.
DP | Wall Street Journal Online