TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai nasional Pakistan membekukan operasional penerbangan internasionalnya selama sepekan ke depan menyusul naiknya jumlah kasus virus corona atau COVID-19 di negara itu.
Juru bicara maskapai Pakistan International Airlines, Abdullah Khan, mengatakan pembekuan penerbangan akan dimulai pada Sabtu sore, 21 Maret 2020 dan berlangsung sampai 28 Maret 2020. Meskipun Pakistan International Airlines tidak terbang, wilayah udara Pakistan akan tetap terbuka bagi penerbangan dari maskapai asing, yang sebagian besar sudah membekukan penerbangannya ke Pakistan.
Anggota keluarga memegang slogan menuntut evakuasi mahasiswa Pakistan dari Kota Wuhan, Cina, yang tidak bisa kembali setelah wabah virus Corona, selama protes di Karachi, Pakistan 16 Februari 2020. [REUTERS / Imran Ali]
Dikutip dari aa.com.tr, Khan mengatakan Pemerintah Pakistan sedang mengambil langkah-langkah yang ditujukan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Kasus virus corona atau COVID-19 di Pakistan naik menjadi 510 kasus. Dari jumlah itu, tiga pasien berakhir dengan kematian.
Pada Jumat malam kemarin, Taimur Khan Jhagra, Menteri Kesehatan Pakistan untuk Provinsi Khyber Pakhtunkhwa mengkonfirmasi kematian keempat akibat virus corona terjadi di distrik Dera Ismail. Namun pemerintah federal belum mengkonfirmasi klaim Jhagra ini.
Sebelum Pakistan International Airlines mengumumkan penghentian sementara operasionalnya, kereta api Pakistan lebih dulu mengumumkan pembekuan operasional 12 kereta menuju Kota Sindh dan provinsi-provinsi di barat daya Balochistan. Sebab wilayah itu adalah area terparah atas penyebaran virus corona.