Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lawan Virus Corona, Italia Kerahkan Militer Untuk Bantu Lockdown

image-gnews
Truk-truk militer Italia memindahkan peti mati pasien corona ke provinsi-provinsi tetangga dari kota episentrum penyebaran virus corona di Bergamo, Italia, Rabu,18 Maret 2020. Pemindahan ini dilakukan karena layanan pemakaman di Bergamo kewalahan menguburkan korban. Sergio Agazzi.Fotogramma via REUTERS
Truk-truk militer Italia memindahkan peti mati pasien corona ke provinsi-provinsi tetangga dari kota episentrum penyebaran virus corona di Bergamo, Italia, Rabu,18 Maret 2020. Pemindahan ini dilakukan karena layanan pemakaman di Bergamo kewalahan menguburkan korban. Sergio Agazzi.Fotogramma via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan penanganan virus Corona (COVID-19) di Italia belum menunjukkan tanda positif. Data terbaru, ada 41.035 kasus dan 3.405 korban meninggal akibat virus Corona di Italia. Dengan kata lain, ada lebih banyak korban meninggal di Italia dibandingkan Cina yang lebih dulu terdampak virus Corona (3.248 korban meninggal).

Merespon hal tersebut, Italia mengambil langkah memperketat lockdown yang telah mereka jalankan beberapa hari terakhir. Kali ini, militer ikut dilibatkan untuk memastikan tidak ada warga berkeliaran yang berpotensi mempercepat penyebaran virus Corona.

"Permintaan untuk melibatkan personil militer telah disepakati. Ada 114 prajurit yang diterjunkan sepanjang Lombardia. Masih terlalu sedikit, tetapi ini langkah positif," ujar Presiden Kawasan Lombardia, Attilio Fontana, sebagaimana dikutip dari CNN, Jumat malam, 20 Maret 2020.

Menurut Fontana, personil militer akan bertugas menjaga keamanan dan mengawasi jalanan kota. Selain itu, untuk menertibkan warga yang membandel dari kebijakan lockdown.

Menurut tenaga ahli Cina yang dikirimkan ke Italia untuk membantu penangnan virus Corona, Sun Shuopeng, memang sudah seharusnya negeri Pizza itu memperketat lockdown mereka. Menurut dia, yang bekerja untuk Palang Merah Cina, lockdown di Italia masih tergolong santai dan tidak seketat Cina.

Di Cina, kata ia, lockdown yang ada sampai membuat warga benar-benar menghentikan aktivitas ekonomi dan mengurangi interaksi sosial. Sementara di Italia, menurutnya, warga masih bisa berkeliaran bebas walaupun lockdown sudah diberlakukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Di Milan, salah satu area yang paling terdampak virus Corona, karantinanya sangat lengang. Saya masih bisa melihat transportasi publik beroperasi, warga berkeliaran, pertemuan digelar di hotel, dan mereka yang tidak memakai masker," ujar Shuopeng.

"Saya tidak tahu apa yang mereka (pemerintah Italia) pikirkan...Kami mengorbankan apapun untuk bisa menyelamatkan nyawa, " ujar Shuopeng menambahkan.

Secara terpisah, salah seorang suster di Milan, Daniela Confalonieri, beranggapan bahwa situsasi di Italia memang mengkhawatirkan walaupun sudah ada lockdown. Situasi yang benar-benar kritis sampai petugas medis sendiri sudah tak mampu menghitung jumlah korban virus Corona (COVID-19).

"Kami bekerja dalam tekenan tinggi dan street. Sayangnya, kami gagal mengendalikan situasi di Lombardia di mana wabahnya cukup tinggi dan kami tak mampu lagi menghitung berapa yang meninggal," ujar Confalonieri mengakhiri.

ISTMAN MP | CNN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

18 jam lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

21 jam lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

6 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian


Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

7 hari lalu

Reruntuhan Pemandian Kuno Caracella di Roma, Italia (Pixabay)
Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

8 hari lalu

Dua kapal frigat FREMM rencananya akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Fincantieri sebagai bagian transfer of technology, sedangkan empat kapal frigat FREMM akan dibangun di Fincantieri di Italia. Navalnews.com
Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

9 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?