TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Singapura pada Kamis, 19 Maret 2020 mengkonfirmasi ada 32 kasus baru virus corona atau COVID-19 di negara itu. Dari jumlah itu, sebanyak 24 adalah imported cases atau si pasien tertular virus corona setelah pulang dari luar negeri.
Jumlah kasus baru itu turun dibanding pada Rabu, 18 Maret 2020, yang tercatat ada 47 kasus baru. Jumlah itu terbanyak sejak virus corona menyebar di Singapura pertama kali.
Sebuah kamar tidur fasilitas karantina untuk pasien terinfeksi virus corona di Singapura, 28 Februari 2020. Sebanyak 98 kasus terinfeksi virus corona di negara tersebut. REUTERS/Feline Lim
Dikutip dari asiaone.com, semua imported cases dialami oleh warga negara Singapura atau mereka yang memiliki izin tinggal jangka panjang. Umumnya mereka baru saja pulang dari Eropa, yang saat ini menjadi pusat penyebaran virus corona, dan beberapa negara di Amerika utara dan Asia.
Dari total 32 kasus baru yang diumumkan Kamis kemarin, sebanyak dua kasus tertular dari pasien sebelumnya dan enam kasus tidak saling berkaitan. Dengan adanya kasus baru itu, maka total pasien yang terinfeksi virus corona di Singapura sebanyak 345 orang.
Dari jumlah 345 pasien yang dirawat karena virus corona, lebih dari 7 orang sudah sembuh dan keluar dari rumah sakit. Total ada 124 orang yang sembuh dari COVID-19 di negara itu.
Tercatat pula, ada 221 pasien virus corona yang masih di rawat di rumah sakit. Dari jumlah itu, 15 orang dalam kondisi kritis dan dirawat di ruang perawatan intensif atau ICU.