TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga intelijen Israel Mossad membawa 100.000 alat uji virus Corona (COVID-19) dari luar negeri pada Rabu malam.
100.000 perlengkapan tes yang dibawa Mossad diperoleh dari negara-negara Teluk Arab yang tidak secara resmi mengakui Israel, tetapi telah melakukan koordinasi tingkat rendah.
Meskipun tidak memberikan perincian seperti itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Mossad dan agen lainnya telah membawa peralatan yang diperlukan dan vital dari luar negeri untuk membantu dengan krisis virus Corona, dikutip dari Reuters, 20 Maret 2020.
Secara terpisah, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Israel mengucapkan terima kasih kepada Mossad karena telah menyediakannya peralatan penting. Namun, ucapat terima kasih ini tampaknya untuk menutupi kekurangan komponen alat yang dibawa Mossad.
Dalam laporan Jerusalem Post, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Itamar Grotto mengatakan, komponen alat tes yang diselundupkan Mossad tidak lengkap.
"Ada berbagai komponen yang dibutuhkan dalam tes, dan Mossad tidak membawa semuanya," kata Grotto.
Seorang perempuan dan anak-anak berdiri di balkon mereka dan bertepuk tangan saat mereka mengambil bagian dalam inisiatif untuk memberikan tepuk tangan meriah bagi tim medis yang memerangi wabah virus corona di Ashkelon, Israel, 19 Maret 2020. REUTERS/Amir Cohen
Secara khusus, alat tes tersebut tidak memiiliki cairan yang dipatenkan di mana komponen batang uji coba perlu dicelupkan sebelum skrining dapat dilakukan, kata seorang juru bicara Kementerian Kesehatan Magen David Adom. Tanpa komponen itu, tes tidak dapat dilakukan.
Juru bicara Departemen Kesehatan tersebut mengatakan pada Jumat, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggunakan koneksinya di seluruh dunia untuk mencoba mendapatkan cairan ini.
Misi Mossad diungkapkan pada hari Kamis oleh N12 dan dikonfirmasi secara independen oleh Jerusalem Post.
Netanyahu mengatakan pada hari Rabu bahwa Israel berencana melakukan 3.000 uji virus Corona setiap hari, yang akan meningkat menjadi 10.000 per hari dalam dua minggu.
Israel sejauh ini telah mengkonfirmasi 529 kasus virus Corona, 279 di antaranya telah dirawat di rumah sakit dan tidak ada laporan kematian.