TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban meninggal virus Corona di Italia kini melampaui kematian di Cina, negara di mana COVID-19 berasal, pada penghitungan jumlah kasus yang dirilis pada Kamis.
Total 427 kematian telah dilaporkan di Italia selama 24 jam terakhir, menjadikan total penghitungan nasional menjadi 3.405 sejak wabah itu muncul pada 21 Februari, menurut laporan Reuters, 20 Februari 2020. Cina telah mencatat 3.245 kematian sejak awal Januari.
Namun, Italia memiliki jauh lebih sedikit kasus yang dikonfirmasi atau total 41.035 pada Kamis, dibandingkan dengan total 80.907 kasus di Cina.
Pejabat dan ahli percaya jumlah total infeksi di sini secara signifikan lebih tinggi, dengan pengujian sebagian besar terbatas pada mereka yang datang untuk perawatan di rumah sakit. Populasi lanjut usia yang besar di Italia, yang menurut studi sangat rentan terhadap virus, juga dipandang sebagai faktor penyebab tingginya angka kematian.
"Kami bekerja dalam keadaan stres dan ketegangan yang sangat tinggi," kata Daniela Confalonieri, seorang perawat di sebuah rumah sakit di Milan, ibu kota wilayah utara Lombardy yang kaya, yang telah menjadi pusat wabah di Italia.
"Sayangnya kami tidak dapat menahan situasi di Lombardy. Ada tingkat penularan yang tinggi dan kami bahkan tidak menghitung orang mati lagi," katanya.
Tentara Italia memeriksa dokumen perjalanan pengemudi, pada hari keenam lockdown di seluruh wilayah Italia di Naples, Italia 15 Maret 2020. Berdasarkan data John Hopkins University, di Italia terdapat 21,157 kasus positif virus corona, dengan 1,441 korban dan 1,966 pasien sembuh. REUTERS/Ciro de Luca
Angka suram datang beberapa jam setelah Cina melaporkan tidak ada kasus virus Corona yang ditransmisikan secara lokal untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai, menurut CNN.
Ketika kasus-kasus virus Corona semakin meluas, Italia memberlakukan lockdown nasional yang serupa dilakukan oleh Cina, menempatkan lebih dari 60 juta orang dalam isolasi massal.
Sistem kesehatan kelas dunia Italia runtuh karena COVID-19, terutama di utara negara itu, yang telah menghadapi konsentrasi kasus tertinggi.
Orang-orang dirawat di rumah sakit lapangan dan berbaris di koridor di dalam rumah sakit umum. Dokter dan perawat terinfeksi, karena kurangnya perlindungan yang memadai.
Pihak berwenang Italia sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang penutupan sekolah di luar 3 April, di tengah desas-desus bahwa lockdown juga akan diperpanjang.
"Saya pikir kita akan menuju perpanjangan (lockdown)," kata Menteri Pendidikan Italia Lucia Azzolina pada Kamis, seraya menambahkan bahwa sekolah-sekolah akan dibuka kembali begitu ada "kepastian keamanan absolut."
Pemerintah juga mengumumkan Kamis malam bahwa mereka mengumpulkan 300 tim sukarelawan medis dari seluruh negara untuk memperkuat daerah-daerah yang terkena dampak paling parah.
Tentara juga terlihat mengangkut mayat semalam dari kota utara Bergamo, timur laut Milan, yang pemakamannya telah kewalahan, menurut laporan Reuters.
Seorang juru bicara militer mengatakan 15 truk dan 50 tentara telah dikerahkan untuk memindahkan peti mati ke provinsi tetangga. Sebelumnya pemerintah setempat telah meminta bantuan dengan kremasi jenazah korban meninggal virus Corona karena krematorium kota tidak dapat mengatasi beban kerja yang sangat besar.