TEMPO.CO, Jakarta - Perjuangan Cina dalam memerangi virus corona membuahkan hasil. Untuk pertama kali, Cina pada Kamis, 19 Maret 2020 mencatat tidak ada warga Wuhan yang terjangkit virus corona sejak virus itu berkembang pertama kali.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional Cina, saat ini tidak ada kasus baru pasien yang terjangkit virus corona di Kota Wuhan untuk pertama kali sejak otoritas mulai mempublikasi angka korban baru dan yang meninggal pada Januari 2020. Namun ada delapan orang meninggal, yang semuanya di wilayah Hubei sehingga total kematian akibat virus corona di Cina 3.245 orang.
Pasar ikan di Kota Wuhan, Cina, ditutup sementara setelah beberapa orang terinveksi virus corona di sana. Sumber: Noel Celis/Agence France-Presse — Getty Images/nytimes.com
Virus corona atau COVID-19 menyebar pertama kali di Wuhan Ibu Kota Provinsi Hubei, Cina pada Desember 2019. Kota Wuhan dan 11 juta jiwa penduduk kota itu dikarantina dengan ketat pada 23 Januari 2020 lalu. Lebih dari 40 juta orang di Provinsi Hubei tak bisa kemana-mana karena wilayah itu berstatus lockdown beberapa hari kemudian.
Wilayah Cina lainnya juga tak lama kemudian diberlakukan aturan ketat, seperti larangan mengadakan acara kumpul-kumpul. Di Cina, diperkirakan hampir 81 ribu infeksi virus corona terjadi, namun 7.263 orang sampai sekarang masih sakit COVID-19.
Dikutip dari ndtv.com, secara global jumlah kasus virus corona menyentuh angka 200 ribu kasus. Dari jumlah itu, 8.700 kasus berakhir dengan kematian.
Sebelumnya pada 10 Maret 2020, Presiden Cina Xi Jinping mengunjungi Kota Wuhan untuk pertama kali sejak virus corona mulai menyebar. Xi ketika itu meyakinkan, virus corona pada dasarnya bisa diatasi.
Pada Rabu, 18 Maret 2020, otoritas Hubei mengumumkan mereka secara bertahap telah membuka wilayah perbatasan agar masyarakat yang sehat bisa meninggalkan wilayah itu jika mereka punya pekerjaan di tempat lain. Namun kelonggaran ini belum berlaku untuk Kota Wuhan.
Di Cina, nadi kehidupan berangsur mulai kembali normal, dimana orang-orang mulai ke kantor, pabrik dibuka dan sekolah di beberapa wilayah mulai aktif belajar-mengajar.