TEMPO.CO, Roma - Jumlah total kasus infeksi virus Corona telah melampaui 200 ribu kasus dan lebih dari 8 ribu orang meninggal.
Data yang dirilis John Hopkins University menyatakan sekitar 82 ribu orang berhasil sembuh dari penyakit radang paru-paru ini seperti dilansir Aljazeera.
Menurut data dari lembaga kesehatan dunia atau WHO, jumlah korban terinfeksi virus Corona sebanyak sekitar 100 ribu pada 6 Maret 2020.
“Jumlah kasus infeksi virus Corona terus bertambah terutama di luar Cina, yang menjadi pusat penyebaran virus ini awalnya,” begitu dilansir CNBC pada Rabu, 18 Maret 2020.
Total jumlah kasus infeksi pada pukul 7.30 pagi ET, Rabu, 18 Maret 2020, sebanyak 201.436 kasus. Virus ini awalnya merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah pada akhir Desember 2019.
Sekitar setengah dari kasus infeksi ini terjadi di Cina. Namun, virus COVID-19 ini telah menyebar dengan cepat ke berbagai negara dan membuat Eropa menjadi pusat penyebaran baru virus ini.
“Sekarang, lebih banyak kasus yang dilaporkan di Eropa setiap hari dibandingkan di Cina pada puncak epidemi ini,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Pemerintah Italia, misalnya, telah melaporkan jumlah kasus infeksi virus Corona sebanyak 31 ribu kasus dengan lebih dari 2.500 orang meninggal.
Virus Corona ini juga telah menyebar di Iran dan menginfeksi sebanyak lebih dari 16 ribu orang. Dan virus yang sama juga menyebar di Spanyol dan menginfeksi lebih dari 13 ribu orang.
Tedros mengatakan,”Selama dua pekan terakhir, jumlah kasus di luar Cina meningkat 13 kali lipat dan jumlah negara yang terdampak naik tiga kali lipat.”
Tedros menambahkan,”Dalam beberapa hari hingga pekan ke depan, kami memperkirakan jumlah kasus infeksi, angka kematian, dan negara yang terdampak wabah ini bakal semakin banyak.”
Tedros mengatakan sebagian negara mengalami kesulitan menangani penyebaran wabah virus Corona ini karena kurangnya kemampuan atau kapasitas. “Ada yang kekurangan sumber daya, dan lainnya kekurangan tekad,” kata dia soal pandemi virus Corona ini.