TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai cara dilakukan pemerintah Italia untuk mengatasi ketimpangan jumlah tenaga medis dan pasien virus Corona (COVID-19). Usai memutuskan untuk mengerahkan para lulusan sekolah kedokteran tahun ini, sekarang pemerintah Italia juga akan mengerahkan para pensiunan tenaga medis. Terutama, untuk dikerahkan di Lombardia, pusat penyebaran virus Corona di Italia.
"Saya sangat memohon kepada para dokter, suster, dan tenaga medis yang telah pensiun dua tahun terakhir untuk membantu kami menangani masalah darurat ini," ujar Gubernur Lombardia, Attilio Fontana, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu malam, 18 Maret 2020.
Di Italia, pertumbuhan jumlah kasus dan korban memang tergolong pesat. Dalam hitungan kurang dari sepekan, jumlah kasus bisa naik ribuan. Per hari ini, tercatat ada 31.506 kasus dan 2.503 korban meninggal akibat virus Corona. Angka tersebut menempat Italia di posisi kedua setelah Cina sebagai negara paling terdampak virus Corona.
Terus meningkatnya jumlah pasien tak diimbangi dengan peningkatan jumlah tenaga medis. Sebaliknya, jumlah tenaga medis malah menurun karena sebagian dari mereka pun menjadi pasien virus Corona. Menurut riset Gimbe Foundation, dari 11-17 Maret 2020, tercatat ada 2.529 tenaga medis yang juga menjadi pasien virus Corona. Itulah kenapa kemudian pemerintah Italia belakangan mencari tenaga tambahan dari siswa kedokteran dan pensiunan.
Fontana melanjutkan bahwa dirinya juga telah meminta fasilitas medis milik swasta dan ahli pertolongan pertama untuk ikut membantu menangani situasi darurat di Lombardia. Saat ini, kata ia, salah satu fokus utamanya adalah mengubah pusat pameran Fiera Milano menjadi pusat perawatan cadangan karena minimnya ketersediaan ruangan perawatan di rumah sakit.
Hingga berita ini ditulis, belum diketahui berapa banyak tenaga medis pensiunan yang akan diminta pemerintah Lombardia untuk kembali bekerja. Di sisi lain, pemerintah Italia tengah mempertimbangkan untuk memperpanjang masa lockdown, tak terkecuali di Lombardia. Hal itu menyusul belum menurunnya pertambahan jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di Italia.
ISTMAN MP | REUTERS