TEMPO.CO, Jakarta - Brazil pada Selasa, 17 Maret 2020 mengkonfirmasi kematian pertama pasien virus corona atau COVID-19. Kota Sao Paulo dan Ibu Kota Rio de Janeiro sudah dinyatakan darurat virus corona sehingga ada pembatasan makan di restoran dan transportasi umum.
Korban pertama yang meninggal karena virus corona itu adalah seorang laki-laki, 62 tahun, yang meninggal pada Senin, 16 Maret 2020 di Kota Sao Paulo. Dia diketahui memiliki riwayat sakit kronis sebelumnya, yakni diabetes dan darah tinggi.
“Sayangnya, kematian ini memperlihatkan betapa buruknya pandemik ini, terlepas dari apa yang orang yakini,” kata Walikota Sao Paulo, Bruno Covas, seperti dikutip dari channelnewsasia.com.
Kota Sao Paulo dan Kota Rio de Janeiro diberlakukan status darurat virus corona sebagai upaya memerangi virus corona. Patung Yesus yang sangat ikonik di Kota Rio de Janeiro dan kereta gantung yang biasa membawa turis ke Gunung Sugarloaf, ditutup. Di Brazil, Kota Sao Paulo dan Rio de Janeiro adalah kota paling sering diincar turis.
Pemerintah Kota Sao Paulo sudah melonggarkan aturan bagi masyarakat yang hendak membeli barang-barang untuk pencegahan virus COVID-19, seperti cairan pembersih tangan. Sebelum masuk ke transportasi umum, penumpang diwajibkan membersihkan tangan mereka dengan cairan pembersih tangan.
Sedangkan Pemerintah Kota Rio de Janeiro sudah mengeluarkan perintah pengurangan meja-meja di restoran sampai 70 persen agar adanya jarak yang cukup aman antar meja. Toko-toko di swalayan ditutup dan hampir separuh transportasi umum dikurangi. Masyarakat diimbau agar tetap berada di rumah jika memungkinkan.
Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, Brazil sudah meliburkan sekolah-sekolah dan menutup bioskop setidaknya sampai 15 hari ke depan. Gubernur Rio de Janeiro, Wilson Witzel, memerintahkan masyarakat agar tidak ke pantai. Permintaan itu sampai disampaikan lewat pengeras suara demi mendorong masyarakat agar pulang ke rumah.
Brazil adalah negara terbesar di Amerika Latin dengan 210 juta jiwa penduduk, dimana Kota Sao Paulo dan Rio de Janeiro sebagai wilayah paling padat penduduk. Negara Samba itu sudah mengkonfirmasi ada 234 kasus pasien terjangkit virus corona