TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Hong Kong akan mengkarantina pendatang selama 14 hari terhitung malam ini. Hal tersebut menjadi bagian dari upaya mereka untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) yang lebih parah ke depannya.
"Aturan pembatasan ini tidak berlaku kepada pendatang dari Cina, Makau, maupun Taiwan," ucap Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 17 Maret 2020.
Kebijakan ini bukan yang pertama kalinya di Hong Kong. Pada 8 Februari lalu, Hong Kong telah menerapkan kebijakan serupa yang pada intinya mengkarantina pendatang dari Cina, kecuali dari provinsi Hubei, selama dua pekan. Adapun pendatang dari Hubei bukannya akan diperbolehkan masuk, melainkan akan langsung ditolak untuk masuk.
Sekarang situasinya berbeda. Seiring dengan berkurangnya pertumbuhan kasus virus Corona baru di Cina, Hong Kong mulai mengizinkan pendatang dari Cina, tanpa pengecualian, untuk masuk tanpa karantina. Sementara itu, untuk pendatang dari luar Cina, gantian mereka yang harus dikarantina mengingat pandemi virus Corona justru tengah ramai-ramainya di sana.
"Di berbagai negara, wabah virus Corona tergolong luar biasa. Jika kami tidak mengadopsi strategi yang tegas, saya khawatir upaya selama dua bulan terakhir menjadi sia-sia," ujar Lam.
Selama dua bulan terakhir, pemerintah Hong Kong tak hanya membatasi operasional bisnis, membatasi pergerakan, dan meliburkan sekolahan untuk menekan pandemi virus Corona. Selain tiga itu, mereka juga menggelontorkan dana untuk meminimalisir dampak pandemi virus Corona terhadap perekonomian Hong Kong.
Bahkan, untuk memastikan tidak ada warga yang membandel, mereka menerapkan pengawasan ketat. Warga yang relatif tidak terdampak virus Corona diminta untuk menetap di dalam rumah dan diawasi secara elektronik. Mereka dipasangkan gelang pelacak serta akan rutin dicek via telepon.
Hingga berita ini ditulis, total sudah ada 157 kasus virus Corona (COVID-19) di Hong Kong. Sebanyak 57 di antaranya adalah warga yang belum lama ini melakukan perjalanan ke luar negeri. Lebih lanjut, untuk korban meninggal, tercatat ada 4 orang.
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA