TEMPO.CO, Roma – Pemerintah Italia melaporkan ada 349 korban meninggal akibat infeksi virus Corona pada Senin, 16 Maret 2020.
Ini membuat jumlah korban meninggal di negara ini menjadi 2.158 orang atau yang terbanyak di luar Cina.
Jumlah korban infeksi virus Corona di Italia meningkat drastis menjadi 27.980 dari 15.113 empat hari sebelumnya.
“Mayoritas korban meninggal ada di Kota Lombardy sebanyak 1.420 orang atau 66 persen dari total korban meninggal di Italia,” begitu dilansir Channel News Asia pada Selasa, 17 Maret 2020.
Kota Piedmont di wilayah Turin, yang menjadi pusat industri otomotif Italia, mengalami peningkatan drastis kasus infeksi virus Corona dalam dua hari terakhir.
Piedmont melaporkan 111 orang meninggal akibat infeksi virus Corona dan 1.516 orang terkena infeksi virus, yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah pada Desember 2019.
Sedangkan daerah Lazio, yang berdekatan dengan ibu kota Roma, melaporkan 19 orang meninggal dan 523 orang terkena infeksi virus Corona.
Secara terpisah, Reuters melansir Deputi Kepala Policlinico San Donato’s Intensive Care Unit, Marco Resta, mengatakan sekitar 50 persen dari pasien terinfeksi COVID-19 di ruang gawat darurat berada dalam kondisi sekarat. Angka ini jauh lebih tinggi dari tingkat nasional yang berada di kisaran 12 – 16 persen.
Kota Lombardy dan Veneto mengalami kesulitan dalam menyediakan layanan medis bagi para pasien, yang jumlahnya besar ini.
Selama tiga pekan terakhir, misalnya, ada 1.135 orang yang membutuhkan intensive care unit untuk perawatan virus Corona. Tapi hanya 800 tempat tidur yang tersedia.