TEMPO.CO, Seoul – Pemerintah Korea Selatan mengatakan berencana memperketat pos pengecekan di perbatasan untuk memeriksa pengunjung dari luar negeri terkait wabah virus Corona.
Pemerintah berupaya mengurangi penyebaran virus Corona, yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya.
Korea Selatan sempat mengalami lonjakan penyebaran virus Corona secara domestik, yang mulai menurun sejak pekan lalu.
“Kami menilai perlu ada prosedur universal bagi para pengunjung terkait meningkatnya kasus infeksi virus Corona tidak hanya di Eropa tapi juga di Amerika Serikat dan Asia,” kata Kim Gang-lip, wakil menteri Kesehatan Korea Selatan, seperti dilansir Reuters pada Selasa, 17 Maret 2020.
Pengetatan pengecekan perbatasan bagi para pendatang asing akan mulai berlaku pada Kamis, 19 Maret 2020.
Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Korea atau KCDC melansir ada 84 kasus infeksi baru virus Corona pada Selasa. Ini menunjukkan tren penurunan hari ketiga di bawah angka 100.
Ini membuka harapan bagi Korea Selatan, yang menjadi negara Asia dengan wabah terbanyak di luar Cina.
Angka baru itu tercatat jauh lebih rendah dari puncak infeksi pada 29 Februari yaitu 909 kasus. Ini membuat total kasus infeksi di Korea Selatan sebanyak 8.320. Jumlah korban tewas tercatat sebesar 81 orang.
Hingga Ahad kemarin, ada 44 kasus infeksi virus Corona yang melibatkan pengunjung dari luar negeri. Dari jumlah ini, 16 orang berasal dari Eropa, 14 dari Cina dan 14 orang lainnya dari negara Asia.
Enam orang merupakan warga Korea Selatan, yang terbukti positif terinfeksi virus Corona antara Jumat hingga Ahad saat dilakukan pengecekan di perbatasan.
Seoul telah memperketat aturan imigrasi bagi pengunjung dari Cina, Italia, dan Iran, yang mewajibkan mereka mendaftar lewat aplikasi ponsel cerdas. Ini untuk melacak apakah mereka memiliki gejala terinfeksi virus Corona seperti demam.
Secara terpisah, Presiden Moon Jae-in mengaku merasa percaya diri Korea Selatan bisa mengatasi penyebaran virus Corona ini karena kasus baru infeksi terlihat menurun.
Sebanyak 264 pasien diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada Selasa setelah menjalani perawatan akibat infeksi virus Corona. Sehingga totalnya sebanyak 1.401 orang.