TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di Spanyol mendadak melonjak pesat. Dalam waktu 24 jam, angkanya naik sebanyak 1000 kasus, menjadikan total kasus virus Corona di sana 8.744.
"Di saat yang bersamaan, jumlah korban meninggal meningkat menjadi 297 orang," ujar koordinator pertolongan darurat Kementerian Kesehatan Spanyol, Fernando Simon, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Senin, 16 Maret 2020.
Kenaikan hari ini adalah lonjakan besar yang kesekian kalinya untuk Spanyol. Pada akhir pekan lalu, jumlah kasus virus Corona meningkat sebanyak 2000 kasus. Selain itu, jumlah korban meninggal juga naik sebanyak 100 orang.
Hal itu menjadikan Spanyol sebagai negara paling terdampak virus Corona keempat setelah Iran, menggantikan Korea Selatan. Sebelumnya, Korea Selatan adalah negara paling terdampak keempat dengan 8.236 kasus dan 75 korban meninggal berdasarkan data dari South China Morning Post.
Untuk menekan angka pertumbuhan kasus agar tidak semakin parah, pemerintah Spanyol telah memutuskan untik memperpanjang status darurat bencana di Spanyol. Belum diketahui masa darurat virus Corona (COVID-19) ini akan menjadi berapa lama dari sebelumnya 15 hari.
Selain berencana untuk memperpanjang masa darurat, pemerintah Spanyol juga mempertimbangkan untuk menutup perbatasan dengan negara lain. Hal tersebut untuk menekan arus pendatang dari wilayah perbatasan.
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | SOUTH CHINA MORNING POST