TEMPO.CO, Washington – Kekacauan melanda sejumlah bandara di Amerika Serikat terkait proses pemeriksaan infeksi virus Corona.
Ini terjadi saat warga Amerika berbondong-bondong pulang dari Eropa, yang terkena wabah virus Corona.
Para penumpang mengeluhkan panjang dan lamanya antrean pemeriksaan di bandara.
Mereka juga mengeluhkan kondisi sanitasi di lokasi bandara yang buruk saat pemeriksaan gejala virus Corona berlangsung.
“Kondisinya sangat padat. Jadi kalau tadinya kita tidak terkena infeksi virus Corona, setelah di sana justru kemungkinan bisa terinfeksi,” kata Ann Lewis Schmidt kepada CNN dan dikutip Channel News Asia pada Senin, 16 Maret 2020. Ini terjadi, misalnya, di Bandara Internasional O'Hare di Chicago.
Kebanyakan dari warga yang pulang adalah mahasiswa dan pelajar dari Eropa. Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan pelarangan penerbangan dari Eropa mendarat di AS mulai Jumat malam. Ini berlaku bagi warga asing yang ingin memasuki AS.
Lambatnya proses pemeriksaan gejala infeksi virus Corona di bandara menjadi salah satu bukti terbaru masalah yang dihadapi pemerintah AS dalam menangani wabah virus Corona ini.
Wabah ini menyebar dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah sejak Desember 2019 dan menyebar ke seluruh dunia.
Menanggapi ini, Presiden Trump mencuit di Twitter.
“Kami melakukan pemeriksaan medis yang akurat di bandara-bandara. Maaf atas gangguan dan keterlambatannya. Kami bekerja secepat mungkin. Tapi penting untuk bersikap hati-hati,” kata Trump. “Kita harus melakukannya secara benar. Keamanan yang pertama.”
Trump telah memperluas larangan perjalanan dari sejumlah negara ke AS seperti Eropa, Cina, Korea Selatan, Inggris dan Irlandia. Hanya warga negara dan pemilik status penduduk permanen yang boleh masuk dengan syarat melakukan karantina diri sendiri selama 14 hari di rumah masing-masing.
Sekitar 60 orang telah meninggal di AS dan 3.200 orang terinfeksi virus Corona seperti data dari Johns Hopkins University.