TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Unit Darurat Militer Spanyol dan aparat Kepolisian pada Minggu, 15 Maret 2020, menggunakan pakaian pelindung dan masker untuk membantu menyemprotkan cairan pembersih di stasiun-stasiun kereta. Jumlah korban meninggal akibat virus corona atau COVID-19 di Spanyol dua kali lipat dalam semalam.
Situs reuters.com mewartakan jumlah korban meninggal di Spanyol karena virus corona naik 152 orang menjadi total 288 pasien. Sedangkan jumlah pasien yang terjangkit virus corona naik dari 2 ribu orang menjadi 7.753 kasus.
Kondisi itu telah mendorong Spanyol meliburkan sekolah-sekolah di semua wilayah Negeri Matador. Anak-anak saat ini diimbau untuk tetap berada di rumah dan kegiatan sosial tidak diperbolehkan.
Petugas polisi melintasi lapangan yang hampir sepi, di tengah kekhawatiran atas wabah virus Corona di kota Basque Vitoria, Spanyol, 14 Maret 2020. [REUTERS / Vincent West]
Spanyol saat ini sudah berstatus lockdown atau ditutup sementara, yang membuat banyak pihak terkejut. Sebelumnya, Italia memberlakukan lockdown sehingga membuat negara itu tampak sepi.
Diantara mereka yang terinfeksi virus corona di Spanyol adalah istri Perdana Menteri Spanyol dan dua Menteri di kabinet. Lima pemain sepak bola di klub Valensia, juga dinyatakan terkena virus corona.
Perusahaan Ford Motor Co mengatakan akan menutup sementara pabriknya di Valensia sekitar sepekan dimulai pada Senin, 16 Maret 2020. Keputusan itu diambil setelah tiga karyawan disana dinyatakan positif terkena virus corona. Pabrik Ford Motor di Valensia adalah yang terbesar di luar Amerika Serikat, yang memiliki 7 ribu karyawan untuk merakit kendaraan.
Volkswagen pada Minggu, 15 Maret 2020, juga menyatakan akan segera menutup pabriknya di wilayah utara Navarra. Keputusan itu bagian dari upaya melindungi keamanan para staf.
Tempat-tempat umum, jalanan kota sampai pantai-pantai di penjuru Spanyol semuanya sepi. Pada Minggu, 15 Maret lalu, aparat kepolisian bahkan boleh menjatuhkan denda kepada mereka yang bersepeda sambil ngebut karena situasi sepi setelah Pemerintah Spanyol diminta tetap berada di rumah dan hanya keluar jika ada hal mendesak, seperti makanan.
Kepolisian Spanyol menggunakan beberapa drone di salah satu tempat wisata populer untuk mengirimkan pesan pada masyarakat agar pulang ke rumah. Pemerintah Spanyol juga sudah memerintahkan perusahaan-perusahaan farmasi membuat disinfektan dan obat-obat generik dalam jumlah banyak.
Sedangkan Inggris sudah mengimbau seluruh warga negaranya agar tidak melakukan perjalanan ke Spanyol jika tidak ada yang mendesak. Ribuan penerbangan menuju Spanyol dibatalkan. Acara prosesi paskah di Spanyol juga sudah dibatalkan.