TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Palestina menghentikan sementara pelaksanaan salat Jumat di masjid-masjid dan ibadah yang dilakukan di gereja. Aturan itu berlaku sementara untuk wilayah Tepi Barat demi mencegah penyebaran virus corona.
Palestina juga akan menutup semua wilayah perbatasan bagi para pelancong. Kementerian Urusan Agama Palestina meminta masyarakat agar salat di rumah.
“Atas rekomendasi Kementerian Kesehatan agar diminimalisir kontak antar masyarakat dan acara pertemuan dikurangi sebanyak mungkin, maka kami menyerukan umat Muslim di Palestina agar salat dari rumah,” demikian keterangan Kementerian Urusan Agama Palestina, seperti dikutip dari middleeastmonitor.com.
Palestina mengimbau masyarakat agar salat Jumat di rumah demi menekan angka penyebaran virus corona. Sumber: the star online
Di Kota Ramallah, seorang imam juga meminta agar umat Islam salat di rumah. Sedangkan otoritas keagamaan masih akan membuka Masjidil Aqsa di Yerusalem, yakni tempat suci umat Islam terbesar ketiga.
Catatan Kementerian Kesehatan Palestina menyebut ada 38 kasus pasien yang terjangkit virus corona di Tepi Barat. Namun belum ada laporan pasien yang terkena COVID-19 di Jalur Gaza, sebuah wilayah yang dikendalikan kelompok Hamas.
Hamas mengatakan telah menutup wilayah perbatasan Gaza dengan Israel dan Mesir, baik untuk lalu lintas mau pun orang-orang yang membutuhkan bantuan medis di luar Jalur Gaza. Acara pertemuan yang lebih dari 100 orang, dilarang. Sekolah-sekolah di Palestina juga diliburkan sampai akhir Maret 2020.